Jakarta, EKOIN.CO – Insiden mengejutkan terjadi di sebuah hotel hiburan malam kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam (29/6/2025). Puluhan pemandu lagu atau Ladies Companion (LC) mendadak menjerit histeris dan jatuh pingsan diduga akibat kesurupan massal.
Para saksi mata menyebutkan kejadian berlangsung sekitar pukul 23.00 WIB, saat suasana hotel sedang ramai-ramainya. Teriakan para LC yang kehilangan kesadaran memecah suasana malam yang sebelumnya dipenuhi alunan musik dan tawa.
Pengunjung langsung panik dan sebagian besar berhamburan keluar gedung. Beberapa karyawan mencoba memberikan pertolongan kepada korban, namun jumlah yang kesurupan terlalu banyak.
Manajemen hotel pun segera menghentikan seluruh aktivitas hiburan dan meminta bantuan tenaga medis serta pihak berwajib.
Malam Satu Suro Diduga Jadi Pemicu
Peristiwa ini bertepatan dengan malam satu Suro, malam sakral dalam penanggalan Jawa yang sering dikaitkan dengan aura mistis. Sejumlah pihak menduga kesurupan massal ini ada hubungannya dengan unsur spiritual atau gangguan makhluk halus.
Seorang petugas keamanan hotel mengaku tidak pernah menyaksikan kejadian serupa selama bekerja di tempat itu. “Biasanya malam satu Suro kita berjaga ekstra, tapi tahun ini tidak ada ritual khusus,” ujarnya.
Beberapa pengunjung juga meyakini adanya gangguan gaib karena para korban disebut berbicara dengan suara berbeda dan meracau hal-hal aneh.
Untuk menenangkan situasi, pihak manajemen memanggil sejumlah ustaz dan paranormal. Ritual doa bersama dan penyucian lokasi segera dilakukan di sejumlah titik ruangan hotel.
Video Insiden Viral di Media Sosial
Rekaman detik-detik kesurupan massal itu beredar cepat di media sosial. Dalam video yang viral, tampak beberapa LC menjerit, menangis keras, dan tubuh mereka gemetar tanpa sebab yang jelas.
Video tersebut sudah dibagikan ribuan kali di berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan X. Banyak netizen memberikan komentar kaget dan mengaitkan kejadian itu dengan peringatan malam satu Suro.
Beberapa pengguna media sosial menyarankan agar pihak hotel membersihkan area secara spiritual dan menghentikan operasional sementara.
“Udah sering kejadian aneh di tempat itu, tapi baru kali ini serame ini,” tulis salah satu komentar di Instagram.
Belasan Korban Masih Syok dan Jalani Pemulihan
Menurut informasi yang beredar, belasan korban LC yang kesurupan masih menjalani pemulihan. Mereka mengalami trauma dan belum dapat kembali bekerja.
Tim medis dari Puskesmas terdekat telah melakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi fisik para korban. Sementara itu, keluarga korban telah dihubungi untuk memberikan dukungan moril.
Beberapa korban dikabarkan masih terus berteriak dalam kondisi tidak sadar hingga keesokan harinya. Pihak hotel menyediakan ruang khusus untuk perawatan sementara sambil menunggu penanganan lanjutan.
Polisi Lakukan Penyelidikan, Manajemen Beri Klarifikasi
Polsek Sawah Besar telah menerima laporan atas kejadian tersebut dan mengirim petugas untuk memeriksa lokasi serta mengumpulkan keterangan saksi. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menemukan unsur pidana dalam peristiwa itu.
Kapolsek Sawah Besar, Kompol David Rizky, menyatakan pihaknya akan fokus pada aspek keamanan dan memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian tersebut.
Manajemen hotel juga telah mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi serta memastikan bahwa operasional hotel akan ditutup sementara untuk pembersihan lokasi.
Kejadian Serupa Pernah Terjadi di Lokasi Lain Fenomena kesurupan massal bukan kali pertama terjadi di malam satu Suro. Beberapa tahun lalu, kejadian serupa pernah menghebohkan tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Barat.
Pakar psikologi sosial dari Universitas Indonesia, Dr. Erni Kusuma, menjelaskan bahwa kesurupan massal bisa terjadi karena efek psikologis kolektif, terlebih jika dipicu rasa takut dan kepercayaan terhadap hal-hal mistis.
“Kesurupan massal biasanya terjadi pada kelompok homogen dengan kondisi psikis serupa. Dalam konteks ini, LC bisa saja mengalami tekanan kerja dan kelelahan,” ujarnya.
Hotel Akan Lakukan Ritual dan Evaluasi Keamanan
Pihak hotel menyampaikan akan melakukan evaluasi menyeluruh, baik dari sisi keamanan, spiritual, maupun operasional. Mereka juga berjanji akan menggelar ritual tolak bala dalam beberapa hari ke depan.
Seorang tokoh masyarakat setempat, Ustaz Zainuddin, menyarankan agar manajemen memperhatikan aspek spiritual karena lokasi tersebut dikenal memiliki “sejarah panjang”.
“Tempat itu dulu pernah jadi lahan kosong yang katanya sering dijadikan tempat buang barang mistik,” ungkapnya.
Warga sekitar juga meminta agar pihak hotel melibatkan tokoh agama sebelum kembali beroperasi.
Penutupan Sementara untuk Pemulihan Situasi
Dalam keterangan resmi terakhir, pihak hotel mengumumkan bahwa operasional ditutup selama tiga hari ke depan. Langkah ini diambil demi keselamatan dan ketenangan semua pihak.
Para pegawai yang bekerja malam itu juga diberikan waktu istirahat untuk menghindari dampak psikis berkepanjangan. Beberapa LC memilih tidak kembali bekerja usai insiden tersebut.
Pemerintah Kecamatan Sawah Besar telah memantau situasi dan menyarankan agar pihak hotel mengedepankan prosedur keselamatan yang lebih ketat.
Insiden kesurupan massal di hotel kawasan Pasar Baru menjadi perhatian publik karena terjadi di malam satu Suro yang sarat muatan spiritual. Meski belum terbukti secara ilmiah, banyak pihak menilai bahwa kejadian tersebut erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat terhadap hal gaib.
Kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut, sementara pihak hotel mengambil langkah-langkah preventif dengan menutup operasional dan menggelar ritual pembersihan.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi di media sosial.(*).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v