Jakarta, EKOIN – CO — Tokoh perempuan inspiratif Indonesia, Merry Riana, merayakan 15 tahun kiprahnya dalam dunia motivasi, pendidikan, dan kewirausahaan. Dalam momentum perayaan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turut memberikan apresiasi dan harapan atas peran penting Merry dalam membangun sumber daya manusia Indonesia.
“Merayakan ulang tahun ke-15 perjalanan Merry Riana adalah momen yang penting, penuh doa dan harapan agar ke depan ia makin sukses dalam segala bidang, termasuk dalam pengabdiannya kepada masyarakat,” ujar AHY.
AHY menyebut Merry Riana sebagai tokoh perempuan yang penuh kreativitas dan energi positif, dengan komitmen besar untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan bangsa, terutama melalui bidang pendidikan. Ia juga menyinggung langkah penting Merry yang membawa perusahaannya melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai bentuk nyata kontribusinya dalam perekonomian nasional.
“Kita semua mengikuti perjalanan panjangnya, termasuk dukungan dari suami dan keluarga besarnya. Di tengah situasi yang tidak mudah, ia tetap bertahan dan terus berupaya memberikan dampak positif,” tambahnya.
Menko AHY menilai bahwa visi dan langkah-langkah Merry Riana sejalan dengan arah pemerintahan saat ini yang tengah mendorong Indonesia menjadi negara maju. Ia menekankan bahwa pembangunan bangsa tidak hanya dilakukan melalui infrastruktur fisik, tetapi juga melalui peningkatan kualitas hidup manusia — termasuk pendidikan, karakter, dan kepemimpinan generasi muda.
“Merry memiliki program-program unggulan di bidang pendidikan, seperti pelatihan public speaking, pengembangan kepemimpinan, dan pendidikan karakter. Program ini sangat penting untuk menyiapkan generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan kuat jati dirinya,” ungkapnya.
AHY juga menyampaikan apresiasinya atas peran Merry sebagai Staf Khusus di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Meski tampaknya tak langsung berkaitan, menurut AHY, pembangunan fisik seperti jembatan dan jalan tetap memiliki orientasi pada peningkatan kualitas hidup, termasuk dalam akses pendidikan dan layanan dasar.
“Pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah. Peran masyarakat, individu, dan lembaga swasta juga sangat penting dalam mendorong gerakan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, AHY menyinggung pentingnya menjaga kualitas demokrasi Indonesia, termasuk dalam pelaksanaan Pemilu nasional dan lokal. Ia mengajak semua pihak untuk mengkaji secara serius perubahan sistem yang mungkin terjadi, agar Pemilu tak hanya berjalan baik secara teknis, tetapi juga memberi dampak nyata terhadap kualitas pembangunan bangsa.
“Demokrasi yang baik bukan hanya soal kuantitas, tetapi bagaimana hasilnya benar-benar membawa perbaikan. Termasuk dalam pendidikan dan pembangunan manusia,” pungkas AHY.