Jakarta, EKOIN.CO – Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) terbesar di Asia di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025). Proyek senilai US$5,9 miliar (Rp96,04 triliun) ini melibatkan PT Aneka Tambang (Antam), PT Indonesia Battery Corporation (IBC), dan perusahaan China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL).
Presiden Prabowo menegaskan proyek ini memiliki nilai strategis bagi Indonesia. “Grondbreking ini bukti keseriusan pemimpin kita dengan kerja sama mitra dari Tiongkok. Ini terobosan kolosal,” ujarnya. Ia juga menyebutkan kontribusi pendahulunya, termasuk Presiden Jokowi, yang memulai program hilirisasi empat tahun lalu. “Saya selalu meminta untuk menghormati pendahulu dan mereka yang berjasa,” tambahnya.
Proyek ini terbagi dalam enam joint venture (JV), mencakup hulu hingga hilir. Di sektor hulu, JV 1 (pertambangan nikel) telah berproduksi sejak 2023, sementara JV 2 (smelter RKEF) dan JV 3 (smelter HPAL) ditargetkan beroperasi pada 2027 dan 2028. Di hilir, JV 4 (material katoda) dan JV 5 (sel baterai) akan berproduksi bertahap mulai 2026, sedangkan JV 6 (daur ulang) menargetkan operasional pada 2031.
Fase pertama JV 5 di Karawang akan memproduksi baterai Li-ion kapasitas 6,9 GWh/tahun pada akhir 2026. Fase kedua akan menambah kapasitas hingga 15 GWh/tahun pada 2028.