Jakarta, EKOIN.CO – PT PLN (Persero) mencatat capaian kinerja yang mengesankan sepanjang tahun 2024, dengan pertumbuhan penjualan listrik sebesar 17,78 terawatt hour (TWh), meningkat 6,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja ini dipicu strategi pemasaran yang menyasar berbagai sektor secara intensif dan ekstensif, menyumbang masing-masing 5,80 TWh dan 2,60 TWh.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa lonjakan konsumsi listrik menjadi cerminan tumbuhnya kepercayaan publik terhadap layanan PLN. Ia menekankan bahwa capaian tersebut adalah hasil dari program-program strategis yang inovatif dan menyentuh langsung kebutuhan pelanggan.
“Pencapaian ini menunjukkan komitmen kami dalam memastikan listrik menjadi penggerak utama aktivitas ekonomi dan keseharian masyarakat. Ini juga menjadi bagian dari dukungan PLN terhadap visi Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional,” ujar Darmawan di Jakarta, Jumat (28/6).
Program diskon tambah daya serta pengembangan gaya hidup berbasis listrik (electrifying lifestyle) menjadi bagian penting dari strategi intensifikasi. Sementara akuisisi captive power ditujukan bagi pelanggan industri dan bisnis untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.
Sepanjang tahun 2024, strategi intensifikasi ini memberikan kontribusi sebesar 5,80 TWh terhadap total pertumbuhan penjualan, memperlihatkan pergeseran pola konsumsi pelanggan menuju penggunaan listrik yang lebih produktif dan efisien.
Ekstensifikasi dan Dedieselisasi Tingkatkan Konsumsi Listrik
Di sisi lain, strategi ekstensifikasi diarahkan pada pembukaan ceruk pasar baru di sektor pertanian, peternakan, kelautan, hingga kendaraan listrik. PLN mengembangkan program seperti electrifying agriculture dan electrifying marine untuk memperluas konsumsi di wilayah-wilayah potensial.
“PLN terus menjangkau ceruk pasar baru dan mendorong lebih banyak masyarakat beralih ke listrik PLN. Hasilnya, dengan ekstensifikasi ini memberikan kontribusi ke pertumbuhan penjualan sebesar 2,60 TWh,” terang Darmawan.
Inisiatif percepatan dedieselisasi juga menjadi salah satu langkah konkret PLN untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis fosil. Program ini sekaligus membuka peluang elektrifikasi lebih luas di kawasan terpencil dan pelosok.
Tak hanya dari sisi penjualan, transformasi PLN juga tampak dari peningkatan jumlah pelanggan yang mencapai 3,72 juta sepanjang 2024, tumbuh 5,88% dibanding tahun 2023. Hal ini menunjukkan semakin luasnya jangkauan layanan listrik PLN.
Selain itu, daya tersambung turut bertambah 10.517,83 MegaVolt Ampere (MVA) atau naik 9,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, mengindikasikan peningkatan kebutuhan daya oleh pelanggan.
Transformasi Digital Perkuat Pelayanan Pelanggan
Darmawan menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari transformasi besar yang dimulai sejak 2020. Melalui inisiatif Transformasi 2.0, PLN memosisikan diri sebagai perusahaan yang adaptif terhadap dinamika industri dan fokus pada kepuasan pelanggan.
“Langkah transformasi yang kami lakukan bukan sekadar memperbaiki sistem kerja, tetapi juga mengubah cara pandang PLN sebagai penyedia energi masa depan. Melalui digitalisasi layanan pelanggan serta pendekatan pemasaran yang adaptif dan inovatif, PLN mampu menjaga daya saing di tengah dinamika industri,” ungkap Darmawan.
Transformasi ini diwujudkan dalam bentuk layanan digital yang lebih efisien, sistem respon yang cepat, dan pendekatan berbasis data dalam mengidentifikasi kebutuhan pelanggan di berbagai segmen.
PLN kini tak lagi hanya dilihat sebagai penyedia pasokan listrik, melainkan sebagai mitra dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan peran barunya, perusahaan ini semakin relevan dalam mendukung sektor industri, usaha kecil, dan masyarakat umum.
“PLN kini tidak hanya berperan sebagai penyedia pasokan listrik, tapi telah bertransformasi menjadi enabler pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kami bergerak dinamis, proaktif, dan berbasis kebutuhan pelanggan,” tutup Darmawan.
Kinerja impresif PLN sepanjang 2024 mencerminkan keberhasilan strategi pemasaran yang holistik, baik melalui intensifikasi pada pelanggan lama maupun ekstensifikasi ke sektor-sektor baru. Pertumbuhan penjualan listrik yang signifikan menunjukkan adanya pergeseran kebutuhan energi di masyarakat yang kian terfokus pada efisiensi dan produktivitas.
Transformasi digital yang diusung sejak 2020 turut menopang keberhasilan ini, menjadikan PLN bukan sekadar penyedia layanan tetapi juga mitra strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Layanan yang semakin berbasis pelanggan dan penetrasi pasar yang meluas memperkuat posisi PLN di tengah perubahan lanskap industri energi.
Dengan peningkatan jumlah pelanggan dan daya tersambung, serta kontribusi nyata terhadap pengurangan emisi lewat dedieselisasi, PLN telah menunjukkan komitmen dalam mewujudkan sistem ketenagalistrikan yang andal, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.(*)