EKOIN.CO — Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 26 Juni 2025, meresmikan sejumlah proyek strategis energi nasional secara hybrid. Lokasi acara utama berlangsung di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, namun Presiden mengikuti acara melalui video conference dari Provinsi Bali.
Akibat cuaca yang kurang bersahabat di Bali, Presiden tidak dapat hadir langsung ke lokasi acara. Ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh peserta dan pemangku kepentingan.
“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya saya tidak dapat hadir secara fisik karena ketidakpastian akibat cuaca,” ujar Presiden dalam sambutannya secara daring dari hotel tempatnya bermalam.
Presiden menjelaskan bahwa sejak pukul 08.00 WITA dirinya sudah bersiap melakukan perjalanan. Namun, cuaca buruk memaksa pengubahan rencana tersebut demi keselamatan.
Dalam pidatonya, Presiden juga menyampaikan keinginannya untuk tetap mengunjungi lokasi proyek secara langsung pada waktu yang akan datang.
Perubahan Format Acara Mendadak
Perubahan format acara tersebut menjadi video conference diputuskan setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengambil peran penting dalam keputusan itu.
Teddy memastikan seluruh elemen pendukung acara tetap berjalan dengan tertib meskipun Presiden tidak hadir secara fisik. Komunikasi intensif dilakukan dengan tim keamanan dan protokoler.
“Situasi cuaca memang tidak dapat diprediksi, tetapi kami memastikan seluruh teknis tetap siap,” ujar Teddy di lokasi acara.
Meski digelar secara daring, momentum peresmian tetap dilaksanakan dengan penuh semangat oleh seluruh peserta yang hadir langsung di Bondowoso.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia yang hadir di lokasi menyampaikan laporan secara langsung kepada Presiden.
Kabut Ganggu Penerbangan Presiden
Bahlil menjelaskan bahwa Presiden sebenarnya sudah dijadwalkan hadir langsung. Namun, gangguan kabut tebal menyebabkan pilot tidak dapat mendarat dengan aman.
“Komunikasi dengan Pak Seskab saya lakukan hingga 49 menit sebelum acara dimulai,” kata Bahlil dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa keselamatan Presiden adalah hal yang utama sehingga keputusan diganti ke video conference merupakan langkah yang tepat.
“Kami semua memahami situasi ini, dan tetap menghargai kehadiran Presiden walau secara daring,” sambungnya.
Momen peresmian itu tetap dijadikan simbol komitmen bersama dalam agenda transisi energi nasional.
Peresmian ini menandai dimulainya proyek pembangunan dan pengoperasian energi baru terbarukan di 15 provinsi di Indonesia.
Proyek Energi Ramah Lingkungan Diresmikan
Dalam acara tersebut, Presiden juga menandai peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu sebesar 30 ribu barel per hari.
Selain itu, turut dilakukan peletakan batu pertama lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang tersebar di berbagai lokasi.
Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya Indonesia beralih dari energi fosil menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Presiden menyebut proyek-proyek ini sebagai bentuk langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi nasional.
“Proyek-proyek ini penting, bersejarah, dan membanggakan bagi kita sebagai bangsa,” ucapnya dalam video conference.
Transformasi Energi Jadi Prioritas Nasional
Menteri Bahlil juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam energi panas bumi dan energi terbarukan lainnya.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan PLTP Blawan Ijen menjadi simbol dimulainya langkah besar dalam pemanfaatan sumber daya domestik.
“Ini menjadi langkah transformatif menuju energi bersih dan berkelanjutan,” tegasnya.
Proyek ini juga membuka peluang kerja dan investasi di sektor energi bersih. Kehadiran industri hijau turut mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.
Menurut Bahlil, PLTP ini mampu menghasilkan listrik yang akan menopang kebutuhan industri di wilayah Jawa Timur.
Langkah Cepat Pemerintah Diapresiasi
Berbagai pihak yang hadir dalam acara turut mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menyikapi perubahan cuaca.
Koordinasi lintas kementerian dan lembaga dilakukan dengan sigap untuk memastikan acara tetap berjalan.
Pihak penyelenggara menyebutkan bahwa walaupun Presiden tidak hadir secara langsung, acara berjalan lancar sesuai rencana.
Para tamu undangan dan masyarakat yang hadir menyambut positif pidato Presiden serta komitmen pemerintah di sektor energi.
Acara peresmian ini juga disiarkan secara langsung ke berbagai titik proyek di 15 provinsi yang dituju.
Pemerintah Dorong Investasi Energi Hijau
Kementerian ESDM menargetkan peningkatan kapasitas energi terbarukan secara signifikan dalam lima tahun ke depan.
Pemerintah menyatakan siap memberikan insentif bagi investor dalam proyek-proyek energi terbarukan.
Langkah ini juga menjadi strategi untuk menekan emisi karbon dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kolaborasi dari swasta dan masyarakat,” kata Bahlil.
Pembangunan PLTP dinilai menjadi solusi konkret terhadap kebutuhan energi dan perubahan iklim global.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v