Tel aviv, EKOIN.CO – Kelompok bersenjata Houthi asal Yaman kembali meluncurkan rudal balistik ke wilayah Israel, tepatnya ke kawasan Jaffa, pada Minggu, 15 Juni 2025, waktu setempat. Serangan ini disebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dan memperlihatkan keterlibatan Iran dalam strategi militer yang lebih luas.
Rudal Mengarah ke Jantung Kota
Rudal yang dilepaskan oleh militer Houthi ditujukan ke kota Jaffa, wilayah yang terletak di bagian tengah Israel. Dalam pernyataan resminya, juru bicara militer Houthi, Yehya Sarea, menyebut serangan ini sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina serta bagian dari “kerja sama militer langsung dengan Iran”.
Sistem Pertahanan Israel Bereaksi Cepat
Pemerintah Israel melalui militernya menyatakan bahwa sistem pertahanan udara segera diaktifkan saat rudal terdeteksi mendekati wilayahnya. Beberapa rudal pertahanan diluncurkan untuk mencegat proyektil yang datang. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat insiden ini.
Iran Terlibat dalam Operasi
Kelompok Houthi secara terbuka menyebut serangan kali ini sebagai hasil koordinasi langsung dengan pemerintah Iran. Hal ini menandai pernyataan resmi pertama yang mengakui keterlibatan langsung Iran dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan militer ke wilayah Israel dari luar.
Ancaman yang Terus Berulang
Serangan rudal dari kelompok Houthi bukanlah yang pertama kalinya. Sejak eskalasi konflik di Gaza pada 2023, kelompok ini telah beberapa kali meluncurkan rudal maupun drone ke wilayah Israel. Sebagian besar berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Israel.
Penegasan dari Pihak Houthi
Seorang anggota senior Houthi, Mohammed al-Bukhaiti, menyampaikan bahwa kelompoknya tidak mengakui adanya perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Iran, dan berjanji akan terus melakukan serangan selama blokade atas Jalur Gaza belum dihentikan.
Peringatan terhadap Kapal-kapal Asing
Sebelumnya, kelompok Houthi telah memperingatkan bahwa mereka siap menyerang kapal perang dan kapal dagang milik Amerika Serikat jika negara tersebut terlibat dalam serangan terhadap wilayah Iran atau Israel. Peringatan itu ditujukan khususnya untuk kapal-kapal yang berada di Laut Merah.
Warga Diminta Mengungsi Sementara
Akibat sistem peringatan serangan udara yang diaktifkan di beberapa kota, warga sekitar termasuk di wilayah Jaffa diminta berlindung ke tempat aman. Meskipun rudal berhasil diintersep, peringatan tersebut tetap menciptakan kepanikan.
Intersepsi Pecahan Rudal
Menurut laporan dari Angkatan Pertahanan Israel (IDF), peluncuran sistem intersep tidak hanya bertujuan menghancurkan rudal, tetapi juga untuk menghancurkan pecahan-pecahan yang masih bisa membahayakan jika jatuh ke pemukiman.
Serangan ke Bandara di Bulan Mei
Sebelumnya, pada 4 Mei 2025, satu rudal yang diluncurkan Houthi sempat mengenai area dekat Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Kejadian ini menyebabkan penerbangan dihentikan sementara dan enam orang mengalami luka ringan akibat serpihan.
Serangan Balasan dari Israel
Sebagai respons atas serangan tersebut, Israel menggelar operasi udara ke wilayah Yaman, khususnya ke pelabuhan Hodeidah dan ibu kota Sanaa. Serangan itu menargetkan infrastruktur dan fasilitas militer milik kelompok Houthi.
Korban Sipil Tak Terhindarkan
Media lokal melaporkan bahwa serangan balasan Israel ke Yaman menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur dan menyebabkan jatuhnya korban sipil, meskipun data pasti belum diumumkan secara resmi.
Konstelasi Politik Regional
Keterlibatan langsung Iran dan aliansinya di Yaman memperlihatkan peningkatan eskalasi regional yang makin kompleks. Pakta-pakta militer informal mulai memengaruhi keseimbangan kekuatan di kawasan Timur Tengah.
Janji Tegas dari Israel
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz telah menyampaikan bahwa mereka akan memberikan respons yang kuat terhadap ancaman rudal dari arah selatan. Mereka menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan nasional Israel.
Reaksi KomunitasInternasional
Banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa, telah menyuarakan kekhawatiran atas peningkatan tensi ini dan menyerukan penahanan diri serta deeskalasi kekerasan.
Fokus Baru Iran dan Houthi
Hubungan yang erat antara Iran dan kelompok Houthi dalam hal militer menciptakan ketegangan tambahan. Kini, serangan tidak hanya datang dari front utara atau Gaza, tetapi juga dari selatan Israel.
Target Serangan Lebih Strategis
Serangan ke Jaffa mengindikasikan perubahan taktik dari sekadar menyerang wilayah umum menuju target yang lebih simbolik atau strategis di wilayah tengah Israel.
Dampak pada Jalur Perdagangan
Serangan dari Yaman dan ancaman terhadap Laut Merah berdampak langsung pada pengiriman barang dan jalur perdagangan internasional, terutama yang melewati Terusan Suez.
Lonjakan Biaya Pengiriman
Sebagian perusahaan pelayaran mulai menghindari jalur Laut Merah. Biaya asuransi dan logistik meningkat tajam akibat ancaman dari kelompok Houthi.
Komunitas Yahudi Merasa Terancam
Komunitas Yahudi di wilayah pusat Israel menyatakan keprihatinan atas serangan ini, khususnya karena peringatan sirene yang datang tiba-tiba dan menghentikan aktivitas warga secara mendadak.
AS Tanggapi Situasi
Pemerintah Amerika Serikat masih memantau situasi. Sebelumnya AS sempat melancarkan serangan terhadap fasilitas Houthi, namun saat ini menahan diri dari operasi berskala besar setelah kesepakatan tidak tertulis terkait serangan ke kapal dagang.
Saran dan Kesimpulan
Penting bagi masyarakat internasional untuk mendorong proses damai jangka panjang di Timur Tengah melalui diplomasi dan tekanan internasional yang terkoordinasi. Ketegangan yang terus meningkat berisiko menyeret kawasan ke dalam konflik regional terbuka.
Israel diharapkan terus memperkuat sistem pertahanan udara dan memberikan edukasi kepada warga sipil mengenai protokol keamanan saat terjadi serangan udara. Kesiapsiagaan ini penting untuk mengurangi dampak dari ancaman rudal.
Iran dan kelompok sekutunya perlu mempertimbangkan kembali pendekatan militer langsung yang dapat memperpanjang penderitaan sipil di wilayah yang lebih luas, termasuk di Yaman sendiri.
Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa bisa memainkan peran sebagai penengah yang aktif dengan mendorong perundingan langsung antara pihak-pihak yang terlibat secara regional.
Upaya kolektif untuk membuka blokade Gaza secara damai serta menghentikan aksi kekerasan harus diprioritaskan sebagai kunci meredakan ketegangan. Penyelesaian akar masalah bisa mencegah munculnya konflik lanjutan yang tak berkesudahan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v