Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan pelayanan infrastruktur jalan nasional di berbagai wilayah Indonesia. Di Provinsi Kalimantan Barat, upaya tersebut direalisasikan melalui program preservasi Jalan Sei Kelik – Siduk – Ketapang yang terbagi dalam dua tahap.
Kegiatan ini mencakup penanganan sepanjang 63,65 kilometer, dengan pelaksanaan dilakukan sepanjang tahun 2025. Proyek ini menjadi bagian penting dalam menjaga konektivitas antarwilayah serta mendukung aktivitas masyarakat.
Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan agar jalan tetap fungsional dan menunjang kebutuhan warga. “Preservasi jalan dan jembatan dilakukan, untuk menjaga kondisi jalan agar tetap fungsional, sehingga dapat menunjang aktivitas ekonomi, sosial, serta mobilitas masyarakat setempat,” kata Roy Rizali Anwar saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI di Kabupaten Ketapang Provinsi Kalbar, Sabtu (21/6/2025).
Roy menjelaskan bahwa pekerjaan utama dalam preservasi ini meliputi pemeliharaan rutin kondisi dan holding, perbaikan campuran aspal panas, perbaikan lapis pondasi agregat kelas A dan S, pembersihan drainase, serta pengendalian tanaman.
Ia menambahkan, Tahap I proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp4 miliar dan dilaksanakan mulai Maret hingga Desember 2025. Sedangkan Tahap II bernilai Rp6 miliar dan dijadwalkan mulai Mei hingga Desember 2025.
Penanganan Jembatan dan Progres Pekerjaan
Dalam kesempatan itu, Roy turut menyampaikan perkembangan pekerjaan proyek. “Saat ini progres fisik untuk tahap 1 telah mencapai 67,84%, sedangkan tahap 2 mencapai 2,98%,” terang Dirjen Roy.
Selain proyek jalan, dilakukan juga kegiatan pergantian jembatan di Ruas Sei Kelik – Siduk – Ketapang cs (MYC) dengan total penanganan sepanjang 88,6 meter. Pekerjaan ini direncanakan berlangsung dari Juli 2025 hingga Desember 2026.
Jembatan ini merupakan bagian dari infrastruktur penunjang utama yang sangat dibutuhkan masyarakat. Proyek ini juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan kelancaran akses dan keselamatan pengguna.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae turut menyampaikan apresiasi atas proyek yang tengah berjalan ini. “Karena jalan merupakan infrastruktur penting untuk menumbuhkan perekonomian di wilayah tersebut,” terang Ridwan.
“Terlebih lagi kehadiran Dirjen Bina Marga disini, kami optimis bahwa aspirasi dan kebutuhan infrastruktur jalan di Ketapang akan terwujud,” tambah Ridwan.
Kolaborasi Pusat dan Daerah
Sejumlah pejabat turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut, menunjukkan sinergi antara pusat dan daerah. Hadir di antaranya Sekretaris Dirjen Sumber Daya Air Airlangga Mardjono, Plt. Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Nyoman Suaryana, serta Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak Pramono.
Selain itu, hadir pula Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat Mohd. Yoza Habibie, dan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Kalimantan Barat Budianto Kusumawardono.
Proyek ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur dasar yang merata di seluruh wilayah. Penanganan teknis yang menyeluruh memastikan jalan dan jembatan tetap berfungsi dengan baik.
Masyarakat di sekitar Ketapang sangat bergantung pada kelancaran transportasi darat, baik untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, maupun kebutuhan harian. Oleh karena itu, program ini diharapkan memberikan dampak langsung.
Kementerian PUPR terus mengawal proyek ini agar dapat diselesaikan sesuai jadwal dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Peningkatan infrastruktur di wilayah barat Indonesia menjadi salah satu fokus prioritas nasional.
Proyek preservasi jalan dan jembatan Sei Kelik – Siduk – Ketapang menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keberlanjutan infrastruktur nasional. Dengan pembagian menjadi dua tahap dan didukung penggantian jembatan strategis, proyek ini dirancang menjawab kebutuhan masyarakat Kalimantan Barat.
Kehadiran pejabat tinggi dari Kementerian PUPR serta dukungan DPR RI memperkuat optimisme bahwa infrastruktur di Ketapang akan meningkat secara signifikan. Apresiasi terhadap program ini menandakan adanya keselarasan antara pemerintah pusat dan aspirasi masyarakat lokal.
Dengan progres yang terus berjalan dan komitmen dari berbagai pihak, proyek ini diharapkan mampu memperkuat konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Infrastruktur jalan yang baik menjadi tulang punggung kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil.(*)