Jakarta, Ekoin.co – Penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E 2025 di Jakarta kembali menuai sorotan. Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, meminta agar evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap perhelatan internasional tersebut, terutama berkaitan dengan dampaknya terhadap masyarakat dan keuangan daerah.
Permintaan itu disampaikan Justin menyusul penurunan signifikan jumlah penonton yang hadir pada gelaran tahun ini. Ia membandingkan data dari dua tahun terakhir, di mana pada 2023 disebutkan bahwa 100 ribu penonton hadir, sedangkan pada 2024 hanya mencapai 23 ribu orang. “Dengan asumsi seluruh penonton membeli tiket Grandstand seharga Rp1 juta, maka pendapatan dari tiket hanya sekitar Rp23 miliar,” ujarnya, Selasa (24/6/2025), dikutip dari inilah.com.
Ia menyoroti ketimpangan antara pemasukan dari tiket dengan besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh Jakpro sebagai penyelenggara. Commitment fee yang dibayarkan untuk menyelenggarakan Formula E tahun ini disebut mencapai 5 juta Poundsterling atau sekitar Rp110 miliar.
“Artinya, dari tiket saja sudah pasti tidak balik modal,” tegas Justin. Ia juga mempertanyakan transparansi pengelolaan dana dan pendapatan lain yang mungkin diperoleh dari sponsor maupun pihak ketiga.
Lebih lanjut, Justin menyatakan bahwa dengan minimnya transparansi dan tren penurunan penonton, gelaran ini dinilai tidak mampu memberikan dampak ekonomi yang berarti. Ia khawatir proyek ini hanya menjadi pemborosan anggaran daerah. “Apalagi jika dibiayai dari BUMD yang seharusnya fokus pada pembangunan daerah dan pelayanan publik,” ujarnya.
Fraksi PSI DPRD DKI disebut akan terus mendorong agar evaluasi total dilakukan oleh Pemprov DKI bersama Jakpro. Fokus utama evaluasi menurutnya harus meliputi manfaat Formula E terhadap masyarakat dan kondisi keuangan BUMD.
“Setiap rupiah yang digunakan harus memberikan manfaat nyata bagi warga, bukan hanya mendanai proyek prestisius yang belum tentu relevan dengan kebutuhan Jakarta saat ini,” tegas Justin.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, justru menilai penyelenggaraan Formula E 2025 berjalan sukses. Menurutnya, acara yang digelar di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (21/6/2025), berlangsung tepat waktu dan menyenangkan.
“Jadi saya melihat secara keseluruhan, pelaksanaannya berjalan dengan baik, tepat waktu, memberikan kebahagiaan bagi warga Jakarta dan Indonesia,” ucap Pramono saat ditemui awak media.
Ia juga menyebut bahwa kemungkinan perpanjangan kontrak Formula E di Jakarta masih terbuka. Keputusan tersebut, menurutnya, akan dibahas lebih lanjut bersama para penyelenggara dan pihak pemerintah daerah.
“Ini race yang ketiga. Nanti yang berikutnya apakah akan dilanjutkan atau enggak (kontraknya), tentunya antara penyelenggara dan pemerintah Jakarta bisa duduk-duduk bareng (berdiskusi),” lanjutnya.
Pramono menambahkan bahwa ia sempat berbincang dengan salah satu pembalap asal Belanda, Nyck de Vries, yang memiliki darah Indonesia. Kehadiran Nyck menurutnya menunjukkan Jakarta sebagai kota global siap berperan di panggung otomotif dunia.