Jakarta, Ekoin.co – Pemerintah memastikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih akan memperoleh akses pembiayaan berupa pinjaman modal usaha dari perbankan dengan plafon antara Rp3 hingga Rp5 miliar per koperasi. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, dalam acara Indonesia Digital Economy Forum 2025 yang digelar oleh BPP HIPMI di Jakarta, Senin (23/6/2025).
Ferry menjelaskan, bantuan tersebut tidak berbentuk hibah, melainkan pinjaman produktif yang harus dikembalikan oleh koperasi penerima. Dana tersebut nantinya digunakan sebagai modal kerja dan pembiayaan investasi operasional koperasi di tingkat desa dan kelurahan.
“Sudah diputuskan tadi dalam rapat di kantor Menko, setiap koperasi desa akan diberikan plafon Rp3-5 miliar, jadi bentuknya bukan bantuan, tapi pinjaman yang harus dikembalikan,” ujar Ferry.
Ia menegaskan bahwa pinjaman ini memiliki bunga rendah, yakni kurang dari 5 persen, dengan jangka waktu pinjaman atau tenor antara 6 hingga 10 tahun. Adapun tenor 6 tahun diperuntukkan bagi modal kerja, sementara 10 tahun untuk investasi jangka panjang seperti penguasaan aset bangunan.
Menurut Ferry, program Koprasi Desa Merah Putih tidak hanya menyasar sektor keuangan, tetapi juga berorientasi pada optimalisasi aset negara yang selama ini terbengkalai. Ia mendorong koperasi-koperasi tersebut untuk memanfaatkan aset milik pemerintah pusat atau daerah yang tidak lagi produktif.
“Ini juga menjadi keputusan satgas, untuk menggunakan aset bangunan fisik yang dimiliki Pemerintah Pusat, yang tidak dimaksimalkan atau terbengkalai, bisa digunakan menjadi tempat kegiatan koperasi desa atau kelurahan,” jelas Ferry.
Penggunaan aset yang ada dinilai mampu menekan pengeluaran untuk investasi bangunan, sehingga dana yang ada dapat dialihkan untuk modal kerja yang lebih mendesak dan produktif bagi koperasi baru tersebut.
Dalam forum tersebut, Ferry juga menyampaikan bahwa proses pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih saat ini masih berlangsung dan ditargetkan rampung hingga Juli 2025. Pada bulan Oktober, koperasi tersebut direncanakan mulai beroperasi secara resmi.