Jakarta, EKOIN.CO – Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sabtu (21/6), Bank Mandiri menggelar kegiatan sosial bertajuk “Mandiri Bakti Kesehatan” di Bangsal Manganan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Road to Mandiri Jogja Marathon 2025 dan memberikan layanan kesehatan gratis kepada 1.650 abdi dalem, termasuk 1.000 abdi dalem dari lingkungan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Layanan yang diberikan meliputi mini medical check-up, pemeriksaan refraksi mata, konsultasi dokter umum dan spesialis. Para peserta juga menerima paket sosial yang berisi kebutuhan dasar kesehatan untuk menunjang keseharian mereka.
Bank Mandiri menggandeng tenaga medis profesional dari berbagai rumah sakit dan institusi kesehatan di Yogyakarta untuk memastikan layanan yang diberikan sesuai standar medis yang berlaku.
Kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi bagi para abdi dalem dan keluarganya, mencakup pola hidup sehat serta deteksi dini penyakit tidak menular yang semakin penting dalam kehidupan modern.
Apresiasi untuk Abdi Dalem sebagai Penjaga Budaya
SEVP Corporate Relations Bank Mandiri, M. Wisnu Trihanggodo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi Bank Mandiri terhadap abdi dalem yang memiliki peran penting dalam pelestarian budaya dan tradisi Jawa.
“Kami percaya bahwa dukungan terhadap kesehatan tidak hanya penting bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan nilai-nilai budaya. Abdi dalem adalah penjaga tradisi yang sangat berharga, dan melalui program Mandiri Bakti Kesehatan ini, kami ingin memberikan layanan yang nyata dan relevan bagi mereka,” ujar Wisnu dalam keterangan resminya, Sabtu (21/6).
Ia menambahkan bahwa program TJSL Bank Mandiri selalu diarahkan untuk memberi dampak jangka panjang dan berkelanjutan, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi.
Kehadiran “Mandiri Bakti Kesehatan” di Yogyakarta juga menjadi penanda awal dari berbagai inisiatif sosial lain yang akan menyertai penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2025 mendatang.
Bank Mandiri berupaya menjadikan ajang olahraga tahunan ini sebagai momen integrasi nilai-nilai sosial, budaya, dan kesehatan, bukan semata kegiatan sport tourism belaka.
Dari Sport Tourism Menuju Dampak Sosial
Lebih lanjut, Wisnu menyampaikan bahwa gelaran Mandiri Jogja Marathon tidak hanya menjadi agenda sport tourism semata, tetapi juga momentum untuk mengintegrasikan nilai-nilai sosial, budaya, dan ekonomi.
“Mandiri Jogja Marathon bukan hanya ajang lari, tapi juga bagian dari gerakan sosial. Dengan pendekatan inklusif dan kolaboratif, kami ingin memperkuat peran Bank Mandiri dalam membangun Indonesia yang sehat dan berdaya saing,” tutup Wisnu.
Bank Mandiri berkomitmen untuk terus menjalankan program TJSL secara konsisten dan terukur, sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan ESG (Environmental, Social, and Governance).
Program “Mandiri Bakti Kesehatan” diharapkan menjadi inspirasi bagi korporasi lain dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Sebagai informasi, Bank Mandiri akan menggelar Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 pada 22 Juni mendatang di kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta. Ajang ini mengusung tema “Accelerate Your Limit, Embrace The Culture”.
Mandiri Jogja Marathon 2025 dijadwalkan diikuti oleh 9.200 pelari dari 17 negara, sebagai bagian dari upaya percepatan peran sport tourism dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Bank Mandiri melalui program “Mandiri Bakti Kesehatan” menunjukkan perhatian mendalam terhadap aspek sosial dan budaya dalam pendekatan tanggung jawab sosialnya. Melalui layanan langsung yang menyentuh masyarakat, kegiatan ini mempererat hubungan antara korporasi dan komunitas budaya lokal.
Program ini tidak hanya menjadi langkah konkret dalam mendukung kesehatan para abdi dalem, tetapi juga menjadi bagian dari upaya lebih luas dalam pelestarian nilai budaya melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Kehadiran tenaga medis profesional turut memastikan kualitas layanan tetap terjaga.
Dengan mengaitkan kegiatan sosial ke dalam rangkaian acara olahraga berskala internasional, Bank Mandiri memperkuat pesan bahwa sport tourism dapat menjadi wadah kolaborasi berbagai nilai, mulai dari kesehatan, budaya, hingga pembangunan sosial yang berkelanjutan.(*)