Beer sheva, EKOIN.CO – Ketegangan militer antara Israel dan Iran terus meningkat seiring serangkaian serangan saling balas. Pada Sabtu (21/6/2025) dini hari waktu setempat, ledakan dahsyat mengguncang Soroka Medical Center di Be’er Sheva setelah sebuah rudal Iran menghantam fasilitas medis tersebut.
Dalam pernyataannya kepada pers, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengecam keras serangan itu, menyebutnya sebagai “kejahatan perang” yang tidak dapat ditoleransi. Ia menegaskan akan menuntut pertanggungjawaban para pemimpin Iran, termasuk Ayatollah Ali Khamenei .
Israel sendiri langsung membalas dengan serangan udara terhadap situs nuklir Arak (Khondab), serta menarget fasilitas militer Iran di Natanz dan Tehran, dengan tujuan melumpuhkan kemampuan nuklir Teheran
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan sekitar 240 orang terluka akibat gelombang rudal dari Iran, di mana 70 di antaranya mengalami cedera ringan di Soroka, dan empat lainnya dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius
Pusat Soroka telah mengaktifkan prosedur darurat, termasuk memindahkan pasien ke ruang bawah tanah, menyelamatkan nyawa dari dampak langsung dan gelombang kejut
Kantor berita IRNA dari Iran menyatakan bahwa serangan ditujukan ke pangkalan militer dan pusat intelijen IDF yang berada di dekat rumah sakit, dan hanya menyebabkan “kerusakan kecil pada sebagian bangunan kesehatan”
Ditemukan pula enam lokasi lain di Israel yang terkena dampak, termasuk distrik Tel Aviv seperti Holon dan Ramat Gan
Di sisi lainnya, militer Israel mengklaim telah menembak jatuh tiga peluncur rudal permukaan-ke-permukaan sebelum diluncurkan, serta menghancurkan sel komando Iran di wilayah barat negara itu
Drone Israel juga menyerang dan membunuh seorang komandan sel elit Iran yang mengawasi peluncuran rudal terhadap Israel, menurut militer Israel .
Serangan balasan Israel bahkan menarget pusat penelitian nuklir Arak/Khondab dan Natanz, dengan alasan menekan kemampuan uranium tinggi Teheran
Iran melancarkan setidaknya 400 rudal balistik dan drone dalam gelombang serangan, dan meskipun sebagian besar berhasil dipukul jatuh, tetap ada dampak signifikan termasuk kerusakan pada infrastruktur publik
Home Front Command Israel memperingatkan ancaman bom cluster dari misil Iran, yang melepaskan puluhan submunisi pada altitud tinggi dan dapat menimbulkan radius kerusakan hingga 5 mil
Media Israel memperlihatkan rekaman hujan bom di Tel Aviv yang memicu kepanikan dan kepadatan di bunker-bunker bawah tanah, sekolah dan fasilitas umum lainnya ditutup sementara .
Israel Katz menyatakan bahwa Israel diperintahkan untuk “meningkatkan intensitas serangan terhadap Iran” untuk menghilangkan ancaman strategis negara tersebut
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendukung penuh langkah keras, bahkan membuka pintu bagi semua bantuan internasional untuk menghancurkan situs nuklir Iran
“Ia mengatakan, ‘Saya mengatakan bahwa kami mengubah wajah dunia, dan sekarang saya katakan kami mengubah wajah dunia’,” ucap Netanyahu dalam wawancara dengan AFP yang dilansir oleh media lokal
Josey dari kabinet keamanan dalam Israel menyoroti bahwa negara kini goyah akibat eskalasi konflik: “Kita tidak hanya kalah senjata, tapi kalah narasi,” katanya, menurut media domestik .
Presiden Isaac Herzog juga mengupayakan tekanan internasional, meminta dunia membantu menghancurkan program nuklir Iran dalam wawancara NPR, yang dikutip Kompas.com .
Herzog mengatakan intelijen AS telah dibagikan ke Israel, dan menyerukan agar Iran dilecut agar tidak lagi menjadi “negara pembangkang”
Iran membantah memiliki tujuan militer dalam program nuklirnya, namun keberadaan kantor intelijen dan ilmuwan nuklir telah menjadi sasaran Israel sejak 13 Juni
Seorang sumber militer senior Iran via Sputnik memastikan Tehran masih menyimpan “kartu truf” senjata rahasia dan menegaskan respons mereka belum mencapai klimaks
Iran juga dikabarkan meluncurkan rudal balistik Sejjil dan Khorramshahr‑4, serta rudal hipersonik lain yang diklaim mampu mencapai Tel Aviv dalam serangan operasi bernama “True Promise 3”
Media Korea Utara dan Rusia mengecam keras serangan Israel dan menyatakan akan mendukung Iran, sementara Turki menekankan serangan itu adalah bentuk pembelaan diri
Iran juga mengancam dapat menyerang pangkalan AS di Irak jika Washington mengintervensi, menurut laporan intelijen regional
Di Washington, Presiden Trump masih mempertimbangkan dukungan militer, termasuk penggunaan bom bunker-buster terhadap situs nuklir Fordow Iran, sambil menunggu jendela diplomatik
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Teheran tidak akan kembali ke meja negosiasi selama Israel terus melakukan serangan
Araghchi juga menyalahkan AS karena kolaborasi militer dengan Israel, dan menegaskan Iran hanya buka dialog bila gencatan senjata benar-benar ditegakkan .
Di tengah situasi memburuk, PBB dan banyak organisasi kemanusiaan mendesak gencatan segera untuk menghindari korban sipil besar-besaran .
Uni Eropa bahkan merencanakan pertemuan di Jenewa dengan perwakilan Iran untuk meredam eskalasi, meski jangkauan diplomasi saat ini terbatas .
Beberapa negara seperti Inggris dan Swiss telah mengevakuasi staf kedutaan mereka dari Iran demi keamanan diplomatik .
Sementara itu, ribuan warga, termasuk expat, terdampar di kedua negara akibat penutupan ruang udara dan perbatasan yang mendadak .
Sementara di Gaza, dampak ripples besar serangan Israel menambah penderitaan warga sipil, dengan banyak rumah sakit penuh dan pasokan bantuan terganggu
Jumlah korban tewas di Iran diperkirakan mencapai 657 jiwa, dengan 2.000 orang terluka. Israel mencatat sedikitnya 25 tewas dan ratusan lainnya cedera
Konflik ini telah meluas ke Lebanon, Irak, Yaman dan Suriah, karena kelompok-kelompok proxy Iran siap menyusul jika perang berlanjut .
Iran telah memanggil Quds Force dan Basij militia, sedangkan Israel meningkatkan kesiagaan Home Front Command dan Iron Dome .
Ancaman Hizbullah juga mulai terdengar setelah pemimpinnya, Naim Qassem, menyatakan solidaritas penuh dengan Iran—yang langsung menimbulkan peringatan tegas dari Israel
Israel Katz memperingatkan Hizbullah agar tidak ikut campur atau menghadapi konsekuensi berat dari Israel .
Sementara itu, situasi sosial di Israel kian tegang. Rakyat merasa ketakutan, menyampaikan harapan agar perang berhenti dan menyelamatkan kehidupan, seperti dilaporkan media lokal .
Menteri Kabinet Israel pun mengungkapkan rasa malu atas kondisi nasional yang “nyaris lumpuh” akibat serangan Iran, dengan banyak pejabat menyuarakan frustasi
Iran masih mempertahankan jaringan komunikasi terbatas, meskipun sempat terjadi pemblokiran internet secara masif di beberapa kawasan .
Sementara itu, analis internasional memperingatkan risiko perang terbuka antar regional yang bisa menyasar fasilitas ekonomi global termasuk jalur ekspor minyak .
Di tengah kekacauan ini, negara-negara besar seperti China dan Rusia menyerukan de-eskalasi, sementara internasional menyoroti perlunya memprioritaskan diplomasi daripada konflik militer .
Guna meredam ketegangan, gencatan senjata bilateral dari kedua pihak adalah langkah utama yang harus diupayakan segera melalui peran aktif PBB dan mediasi internasional.
Negara-negara regional seperti Turki, Qatar, atau Swiss dapat menjadi fasilitator dalam dialog damai dan jalur diplomatik yang mencegah eskalasi lebih lanjut.
Israel perlu meninjau kembali sasaran serangan udara agar lebih memastikan kejelasan intelijen dan mengurangi risiko korban sipil, demi menjaga legitimasi global.
Iran sebaiknya memprioritaskan jalur diplomatik dibandingkan eskalasi senjata masif untuk melindungi kepentingan nasional dan ekonomi warga sipilnya.
Kedua negara wajib mengembangkan mekanisme transparansi dan komunikasi cepat untuk mencegah keterlibatan pihak ketiga dan memperbaiki kesalahan intelijen yang bisa memicu krisis tak terkendali.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v