Pyongyang, EKOIN.CO – Korea Utara mengeluarkan peringatan tegas kepada Amerika Serikat dan negara-negara Barat agar tidak ikut campur dalam eskalasi perang yang tengah terjadi antara Israel dan Iran. Pernyataan ini disampaikan melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri via kantor berita KCNA, Kamis (19/6/2025), sebagai bentuk keprihatinan atas dampak serangan udara yang dinilai memicu konflik baru .
Peringatan dari Pyongyang
- Juru bicara Kemlu Korut menyatakan “keprihatinan serius” terhadap serangan Israel yang dianggap sebagai kejahatan kemanusiaan
- Kata-kata itu merujuk pada pembunuhan warga sipil yang terjadi sejak awal konflik
- Korut menuding Israel melakukan terorisme yang didukung negara-negara Barat
Konteks eskalasi regional
4. Konflik Israel–Iran bermula sejak serangan Israel terhadap sejumlah target di Iran pada Jumat, 13 Juni 2025
5. Sejak itu kedua negara terlibat serangkaian balasan udara.
6. Iran merespons dengan serangan rudal, menimbulkan korban di kedua belah pihak
Seruan agar AS dan Eropa mundur
7. Korut menyerukan agar AS dan sekutu Eropa tidak memperkeruh situasi.
8. “Amerika dan Barat lah yang selama ini mengobarkan perang dan menyebabkan kehancuran stabilitas global,” bunyi pernyataan itu
9. Pyongyang menegaskan intervensi eksternal hanya akan memperluas konflik
Penekanan pada aspek kemanusiaan
10. Juru bicara Kemlu Korut menekankan dampak fatal terhadap warga sipil.
11. Disebutkan bahwa serangan Israel merupakan kejahatan tak termaafkan
12. Pernyataan itu dirilis oleh KCNA, media resmi pemerintah Korut .
Reaksi terhadap pernyataan Trump
13. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump belum mengumumkan keterlibatan militer langsung, namun menyisakan peluang
14. Korut menyikapi hal itu dengan meningkatkan peringatan terhadap potensi eskalasi global
15. Pyongyang menggambarkan kondisi saat ini sebagai ancaman serius terhadap perdamaian dunia
Dampak geopolitik global
16. Seruan Korut mencerminkan kecemasan meningkatnya ketegangan global.
17. Amerika Serikat disebut sebagai “aktor utama” penyebab instabilitas .
18. Korut memperingatkan bahwa konflik bisa meluas ke kawasan lain.
Solidaritas Korut terhadap Iran
19. Pernyataan menegaskan posisi Korut yang menolak intervensi asing.
20. Pyongyang menunjukkan simpati kepada Iran sebagai korban agresi.
21. Solidaritas itu mempertegas isolasi terhadap dominasi Barat.
Potensi dampak di Asia
22. Meski lokasi jauh, konflik Timur Tengah dapat mempengaruhi keamanan global.
23. Ketegangan bisa memicu kenaikan harga minyak dan ketidakpastian.
24. Intervensi AS dikhawatirkan menambah kerumitan geopolitik.
Peran media dan opini publik
25. Media Korut menggunakan bahasa tegas seperti “terorisme” dan “kejahatan kemanusiaan.”
26. Istilah ini menunjukkan intensitas kritik terhadap Israel dan Barat.
27. Pemberitaan internasional juga meliput reaksi negara lain termasuk Rusia dan kelompok Hizbullah.
Potensi resolusi diplomasi
28. Korut menyerukan solusi non-militer dan menahan berbagai aktor dari intervensi.
29. Diplomasi disebut sebagai jalan mencegah eskalasi lebih lanjut.
30. Namun belum ada rencana resmi dari PBB atau NATO yang diumumkan Korut.
Respons dunia internasional
31. Beberapa negara Barat belum mengomentari langsung peringatan Korut.
32. Iran di sisi lain memperingatkan AS jika ikut campur
33. Rusia juga sempat memperingatkan agar AS tidak terlibat langsung .
Tanda-tanda lanjutan konflik
34. Kondisi saat ini masih volatile dan rawan terjadi eskalasi.
35. Setiap campur tangan bisa memicu efek domino di berbagai wilayah.
36. Korut dan Iran menunjukkan kedekatan retoris dalam menentang Barat.
Pernyataan resmi dan media
37. Pernyataan itu diberitakan oleh KCNA, dilansir media lokal dan internasional.
38. Reuters, CNN Indonesia, Republika, dan Media Indonesia memberitakan pernyataan Korut .
39. Penyebaran berita di platform online berlangsung cepat sejak 19 Juni 2025.
40. Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah AS, Israel, atau sekutu Barat lainnya.
asing dan menahan diri dari campur tangan langsung.
Perhatian kepada dampak terhadap warga sipil penting agar tragedi kemanusiaan bisa dihindari.
Rakyat dunia perlu terus mengikuti perkembangan dan mendesak pemimpin global agar menempuh dialog.
Kesadaran kolektif terhadap risiko eskalasi dapat mempercepat solusi damai untuk konflik ini.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v