Cairo, EKOIN.CO – Hingga akhir Juni 2025, Mesir terus mempertahankan komitmennya untuk mendukung pengiriman bantuan ke Gaza melalui perlintasan Rafah, meski di sisi lain aktivis internasional masih menemui kendala izin masuk.
Akses Perbatasan Rafah
Mesir secara resmi membuka gerbang Rafah dari sisi negaranya untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, ambulans medis, dan evakuasi pasien Gaza . Ambulans dan truk bantuan rutin dikawal oleh petugas, namun akses terkadang terganggu oleh keputusan Israel yang menutup sisi Gaza.
Realisasi Bantuan
Sejak Februari 2025, lebih dari 150–300 truk bantuan yang berisi makanan, obat-obatan, tenda, dan bahan bakar telah masuk setiap harinya melalui Rafah–Kerem Shalom–Al‐Auja. Hingga saat ini, lebih dari 7.000 truk—sekitar 130.000 ton barang—telah disalurkan ke dalam Gaza .
Dukungan Medis
Lebih dari 1.700 pasien Gaza sudah dipindahkan ke Mesir sejak awal tahun, mendapatkan perawatan di rumah sakit di wilayah Arish, Ismailia, Sheikh Zuweid, dan Kairo . Uni Eropa mengerahkan pasukan pemantau lewat misi perbatasan, memastikan jalur medis tetap aktif
Kendala dan Penundaan
Meski demikian, ratusan truk masih terjebak di Al Arish sejak Mei 2025 karena izin Gaza belum turun dari Israel Beberapa bantuan bahkan kedaluwarsa lalu dibuang karena penundaan panjang . Mesir membantah adanya syarat tambahan meskipun menghadapi tekanan Israel
Aktivitas Aktivis Internasional
Gelombang aktivis dari Global March to Gaza mencapai ribuan orang, namun banyak dideportasi sebelum mencapai Rafah . Sejumlah delegasi berhasil menggelar unjuk rasa simbolis meski terkendala izin otoritas Mesir .
Rumusan Situasi Saat Ini
Mesir tetap menjadi jalur penting bagi bantuan kemanusiaan Gaza, dengan ratusan truk masuk setiap hari dan pasien diterima untuk perawatan. Namun, kontrol dari Israel di sisi Gaza sering memperlambat distribusi. Aktivis pendukung bantuan masih menghadapi hambatan izin dan deportasi.
Meski demikian, konsistensi Mesir dalam menjaga akses perbatasan Rafah mencerminkan keberpihakan pada penanganan krisis di Gaza. Misi medis dan logistik berjalan, dengan catatan seruan internasional agar Israel membuka sisi perbatasan lebih luas.
Indonesia dan komunitas dunia dihimbau melanjutkan tekanan diplomatik agar semua rintangan izin dihapuskan, termasuk akses truk dan pasien. Dorongan serupa penting agar jalur kemanusiaan tidak hanya terbuka, tetapi juga lancar dan aman.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v