Jakarta,– EKOIN.CO – Kesehatan otak merupakan bagian penting dari kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Otak yang sehat tidak hanya memengaruhi kemampuan berpikir dan mengingat, tetapi juga sangat berkaitan dengan kestabilan emosi, daya tahan terhadap stres, dan risiko munculnya gangguan seperti migrain serta sakit kepala kronis.
Berbagai cara telah dikembangkan untuk menjaga kesegaran otak. Dokter spesialis saraf dan pakar neurologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dr. Andra Wahyudi, Sp.S, menyebut bahwa menjaga pola hidup sehat menjadi kunci utama. “Istirahat cukup, makanan bergizi, dan olahraga rutin sangat membantu menjaga fungsi otak tetap optimal,” ujarnya saat ditemui pada Kamis, 19 Juni 2025.
Menurut dr. Andra, kurang tidur dan stres berkepanjangan menjadi penyebab utama menurunnya fungsi otak. Hal ini dapat memicu migrain atau sakit kepala yang terjadi secara berulang. Oleh karena itu, mengelola waktu istirahat serta menghindari tekanan emosional menjadi bagian penting dari pencegahan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, keluhan sakit kepala dan migrain tercatat sebagai salah satu dari 10 gangguan kesehatan yang paling sering dikeluhkan di fasilitas layanan primer sepanjang 2024. Sebanyak 23% pasien tercatat mengalami keluhan nyeri kepala berulang.
Nutrisi dan Asupan yang Mendukung Fungsi Otak
Asupan makanan turut berperan besar dalam menjaga kinerja otak. Dokter gizi klinik dari Universitas Indonesia, dr. Yohana Melani, MSc, menjelaskan bahwa makanan yang kaya akan antioksidan, asam lemak omega-3, serta vitamin B kompleks sangat baik untuk mendukung kerja sistem saraf pusat.
“Buah beri, ikan laut dalam seperti salmon, dan kacang-kacangan sangat baik untuk otak. Jangan lupakan juga pentingnya air putih untuk mencegah dehidrasi otak,” terang dr. Yohana
Ia menambahkan bahwa konsumsi gula berlebih dan makanan ultra-proses dapat berdampak buruk terhadap kemampuan kognitif. Studi dari Journal of Nutrition menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak jenuh dan gula mempercepat penurunan daya ingat pada orang dewasa.
Pentingnya Aktivitas Fisik dan Mental
Latihan fisik teratur ternyata memberikan manfaat langsung terhadap kesehatan otak. Jalan kaki 30 menit setiap hari dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang pertumbuhan sel saraf baru. Selain itu, kegiatan mental seperti membaca, bermain teka-teki silang, atau belajar bahasa baru juga mendukung konektivitas antar sel saraf.
“Gerak tubuh mendorong oksigenasi otak. Sementara stimulasi mental menjaga elastisitas fungsi kognitif,” jelas psikolog klinis dr. Nana Rusdiana dari RS Siloam, Jakarta.
Ia menyebut bahwa kurangnya tantangan kognitif dalam rutinitas sehari-hari dapat mempercepat penuaan otak. Oleh karena itu, aktivitas yang menantang pikiran sebaiknya dilakukan secara rutin.
Manajemen Stres dan Kesehatan Emosional
Stres berkepanjangan dapat menurunkan kadar serotonin dalam otak, zat yang berfungsi mengatur suasana hati. Rendahnya serotonin memicu perasaan gelisah, susah tidur, dan memicu migrain.
Psikiater dari RSUP Persahabatan, dr. Imran Reza, Sp.KJ, menyarankan latihan relaksasi seperti pernapasan dalam, yoga, atau meditasi sebagai cara sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan otak dari dampak stres.
“Manajemen stres itu seperti vitamin bagi otak. Jika tidak diatur, tekanan bisa memicu gangguan mental dan fisik dalam jangka panjang,” ucap dr. Imran.
Peran Tidur dalam Regenerasi Sel Otak
Tidur merupakan fase penting dalam regenerasi neuron. Orang dewasa memerlukan waktu tidur sekitar 7 hingga 9 jam per malam. Kurang tidur menyebabkan sistem glikematik otak tidak dapat membersihkan toksin secara maksimal.
Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa gangguan tidur jangka panjang dapat meningkatkan risiko demensia dan Alzheimer. Sementara itu, tidur yang cukup meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat.
“Selama tidur, otak seperti menjalani detoksifikasi alami. Maka jangan remehkan pentingnya tidur,” kata dr. Rizki Andayani, peneliti bidang neurokognitif dari Universitas Airlangga.
Cegah Migrain dengan Pola Hidup Seimbang
Migrain merupakan jenis sakit kepala yang memiliki pemicu spesifik, seperti cahaya terang, suara keras, atau makanan tertentu. Menghindari pemicu serta menjaga keseimbangan hormon dan pola makan dapat menurunkan frekuensi serangan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami migrain setiap tahunnya. Migrain lebih banyak dialami perempuan, terutama usia 18–44 tahun.
Ahli saraf dr. Luki Mahendra dari RS Premier Bintaro menekankan pentingnya menjaga keseimbangan kerja dan istirahat. “Kelelahan mental dan kurang cairan sering jadi pemicu migrain. Jangan abaikan sinyal dari tubuh,” ujarnya.
Ruang Kerja Ramah Otak dan Paparan Layar
Paparan layar dalam waktu lama juga berkontribusi pada kelelahan otak dan peningkatan kasus sakit kepala. Pencahayaan biru dari layar komputer atau ponsel menekan produksi melatonin dan mengganggu pola tidur.
Para ahli menyarankan penggunaan mode malam, pengaturan waktu layar, serta penerangan ruangan yang cukup untuk mengurangi dampak tersebut. Selain itu, penting untuk melakukan istirahat mata setiap 20 menit saat bekerja di depan layar.
Kementerian Kesehatan mengampanyekan kebiasaan “20-20-20”, yaitu melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik setiap 20 menit bekerja menggunakan layar digital.
Menjaga kesehatan otak tidak memerlukan biaya mahal atau peralatan khusus. Cukup dengan memulai dari hal-hal sederhana seperti pola tidur cukup, makan bergizi, dan aktivitas fisik teratur, manfaatnya akan dirasakan dalam waktu jangka panjang. Otak yang sehat mendukung seluruh aktivitas kehidupan, dari pekerjaan, pendidikan, hingga hubungan sosial.
Kondisi seperti migrain dan sakit kepala berulang merupakan sinyal dari tubuh bahwa ada ketidakseimbangan. Mendengarkan tubuh dan mengambil tindakan preventif adalah cara terbaik untuk menghindari gangguan lebih lanjut.
Penting juga bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan stres emosional. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater sangat disarankan ketika beban pikiran mulai memengaruhi fungsi fisik dan mental secara signifikan.
Hindari konsumsi makanan yang dapat mempercepat penurunan fungsi otak seperti makanan cepat saji, dan perbanyak sayur, buah, serta air putih. Terutama di era digital, atur waktu istirahat dari layar dan perhatikan lingkungan kerja yang ergonomis.
Terakhir, mulailah dari satu kebiasaan sehat, lalu tingkatkan perlahan. Konsistensi adalah kunci utama dalam menjaga otak tetap segar, jernih, dan terhindar dari gangguan seperti migrain dan sakit kepala berulang. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di :
https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v