Jakarta, EKOIN.CO – Asam urat atau gout merupakan jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di dalam tubuh, khususnya pada sendi. Penyakit ini umum terjadi di Indonesia dan dapat menyerang siapa saja, terutama pria di atas usia 30 tahun dan wanita pascamenopause. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi asam urat meningkat setiap tahun seiring perubahan pola hidup masyarakat.
Asam urat terjadi ketika kadar zat purin dalam tubuh meningkat, lalu diolah oleh tubuh menjadi asam urat. Bila produksi asam urat terlalu banyak atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan optimal, maka terbentuklah kristal yang menumpuk di sendi.
Gejalanya meliputi nyeri hebat mendadak pada sendi, biasanya di jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, dan tangan. Daerah tersebut bisa membengkak, memerah, dan terasa panas. Serangan asam urat bisa berlangsung beberapa hari dan kambuh sewaktu-waktu jika tidak diatasi dengan baik.
Penyebab utama dari penyakit ini berkaitan dengan gaya hidup, seperti konsumsi makanan tinggi purin (jeroan, seafood, daging merah), minuman manis tinggi fruktosa, serta alkohol. Selain itu, obesitas dan kurang olahraga juga menjadi pemicu.
Menurut dr. Erni Astutik, Sp.PD, dari RSUD Cipto Mangunkusumo, kadar asam urat normal untuk pria berkisar antara 3,4–7 mg/dL dan untuk wanita 2,4–6 mg/dL. “Jika lebih dari itu, bisa memicu terbentuknya kristal yang menyebabkan nyeri hebat,” jelasnya.
Untuk mengatasi asam urat, bisa dilakukan dengan dua pendekatan: secara alami dan medis. Pengobatan medis umumnya menggunakan obat seperti allopurinol, colchicine, dan NSAID untuk mengontrol kadar asam urat serta mengurangi peradangan.
Namun, tidak sedikit pasien yang memilih pengobatan alami karena khawatir terhadap efek samping obat kimia. Beberapa bahan alami telah terbukti membantu menurunkan kadar asam urat, seperti air rebusan daun salam, cuka apel, dan jus seledri.
Air putih menjadi hal penting karena membantu proses ekskresi asam urat melalui urin. Dianjurkan minum minimal 2 liter air per hari untuk menjaga ginjal bekerja dengan baik dalam membuang zat berlebih dari tubuh.
Konsumsi buah tinggi vitamin C seperti jeruk, kiwi, dan stroberi juga sangat disarankan. Vitamin C membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah secara bertahap.
Selain itu, kunyit dan jahe yang dikenal sebagai antiinflamasi alami, dapat dikonsumsi sebagai minuman herbal untuk meredakan nyeri pada sendi. Jahe bisa direbus dan diminum airnya dua kali sehari.
Pola makan yang sehat dan rendah purin sangat penting. Disarankan mengganti daging merah dengan sumber protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan (kecuali kacang merah dan lentil yang tinggi purin).
Sayuran seperti bayam dan asparagus memang mengandung purin, namun tidak terlalu berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Justru sayuran kaya serat dapat membantu proses metabolisme tubuh secara menyeluruh.
Menghindari alkohol dan minuman manis, seperti soda dan teh manis, menjadi langkah penting dalam pencegahan kambuhnya gejala. Fruktosa dalam minuman ini bisa meningkatkan produksi asam urat.
Beberapa studi menunjukkan bahwa kopi tanpa gula, yang dikonsumsi dalam jumlah sedang, dapat menurunkan risiko asam urat. Hal ini karena senyawa di dalam kopi meningkatkan ekskresi asam urat.
Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki 30 menit per hari juga terbukti membantu menjaga metabolisme tetap optimal. Berat badan ideal bisa menurunkan tekanan pada sendi dan memperbaiki sistem ekskresi.
Menurut laman resmi WHO, terapi gaya hidup menjadi kunci utama dalam manajemen penyakit kronis seperti asam urat. Pasien yang konsisten menjaga pola hidup sehat cenderung mengalami penurunan serangan gout.
Selain terapi dan pola makan, penting juga menjaga emosi dan tingkat stres. Stres berkepanjangan dapat memicu peradangan dalam tubuh yang memperparah kondisi sendi.
Pemeriksaan rutin kadar asam urat disarankan minimal setiap enam bulan sekali bagi penderita maupun mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan gout.
Beberapa penderita asam urat mengalami komplikasi seperti batu ginjal, jika kadar asam urat terus tinggi. Oleh karena itu, deteksi dini dan manajemen yang tepat menjadi hal krusial.
Terkait pengobatan tradisional, pengobatan Tiongkok dan Ayurveda juga memiliki pendekatan herbal dan akupuntur untuk meredakan gejala. Namun, efektivitasnya tetap perlu dikaji secara medis.
Penting bagi masyarakat untuk tidak mengonsumsi sembarang jamu atau suplemen herbal tanpa pengawasan dokter, karena bisa memperburuk kondisi ginjal jika tidak sesuai dosis.
Menurut dr. Andreas Liem, pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kesembuhan total dari asam urat sangat mungkin terjadi jika pasien konsisten menjalankan pola hidup sehat dan mematuhi anjuran pengobatan dokter.
Beberapa pasien yang telah sembuh melaporkan bahwa disiplin dalam diet dan berolahraga menjadi faktor utama keberhasilan mereka mengontrol penyakit ini secara total.
Diketahui pula bahwa terapi kombinasi antara obat dokter dan herbal alami dapat menjadi solusi optimal jika dilakukan di bawah pengawasan medis.
Program edukasi kesehatan di puskesmas mengenai bahaya asam urat dan pola hidup sehat terus digalakkan oleh Dinas Kesehatan di berbagai kota di Indonesia.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan angka penderita asam urat dapat ditekan dan risiko komplikasi dapat dihindari sejak dini.
Dalam kasus tertentu, prosedur medis seperti pembedahan bisa dilakukan untuk mengangkat deposit kristal yang mengeras di sendi, meskipun sangat jarang.
Penting juga untuk mengenali gejala awal seperti nyeri tiba-tiba di malam hari, agar penanganan bisa segera dilakukan sebelum kondisi memburuk.
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan asam urat disarankan untuk mulai menjaga pola makan sedini mungkin, meski belum mengalami gejala.
Edukasi juga penting bagi lansia, karena banyak dari mereka tidak menyadari bahwa nyeri sendi yang dialaminya bisa jadi akibat dari kadar asam urat tinggi.
Beberapa produk makanan dan minuman di pasaran kini mencantumkan label “rendah purin” sebagai bentuk dukungan terhadap penderita penyakit ini.
Kesadaran dan kepatuhan terhadap anjuran medis menjadi kunci agar penderita asam urat dapat menjalani hidup normal dan bebas dari rasa sakit.
Saran bagi masyarakat, terutama yang berisiko tinggi, adalah memperhatikan asupan harian, menjaga berat badan ideal, dan rutin memeriksa kesehatan ginjal dan darah.
Mengurangi makanan tinggi purin dan memperbanyak konsumsi buah-buahan segar bisa menurunkan kadar asam urat secara signifikan dalam waktu beberapa minggu.
Jika nyeri sendi muncul secara tiba-tiba, jangan abaikan. Segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan kadar asam urat dan penanganan awal.
Dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting dalam membantu penderita menjalani pola hidup sehat secara konsisten dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, asam urat dapat disembuhkan total melalui kombinasi pendekatan alami dan medis, selama pasien disiplin menjalani gaya hidup sehat.
Pola hidup sehat meliputi minum cukup air, konsumsi sayuran dan buah rendah purin, olahraga teratur, serta menghindari alkohol dan makanan olahan tinggi lemak.
Pengobatan medis tetap menjadi pilihan utama bagi penderita yang mengalami serangan akut, namun terapi alami bisa menjadi pendamping jangka panjang.
Penting untuk mengenali penyebab, gejala, dan langkah pencegahan sejak dini, agar tidak terjadi kerusakan sendi atau komplikasi ginjal.
Masyarakat diharapkan proaktif mencari informasi dari sumber terpercaya dan berkonsultasi secara berkala dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatannya.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di :
https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v