Jakarta, EKOIN.CO – Perseteruan hukum antara selebgram–dokter Reza Gladys dan artis Nikita Mirzani kembali memasuki babak baru. Sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memunculkan sejumlah fakta penting yang mendominasi pemberitaan saat ini.
Gugatan Wanprestasi Rp 100 Miliar
Pada Rabu, 11 Juni 2025, Nikita Mirzani melayangkan gugatan wanprestasi terhadap Reza Gladys senilai Rp 100 miliar. Dia menilai jumlah tersebut belum mencerminkan kerugian yang dialami
Menurut kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid, gugatan tersebut tidak sekadar angka, tetapi sarat makna atas kerugian materi dan nama baik kliennya. “Angka itu masih kurang sepadan dengan yang dialami Nikita,” ujarnya dalam persidangan
Klaim Pemerasan dan Ancaman
Selain wanprestasi, Nikita juga mengusung tuduhan pemerasan dan ancaman terhadap Reza Gladys, yang menurut tim penasihat hukum Nikita dapat dibuktikan dari bukti komunikasi elektronik.
Namun Fahmi Bachmid meyakini bahwa klaim itu tidak akan terbukti di pengadilan. Ia menyatakan, “Dugaan pemerasan tidak akan terbukti,” menegaskan posisi pembelaan
Barang Bukti Uang dan Mobil
Dalam sidang 7 Juni 2025 di PN Jakarta Selatan, Jaksa menghadirkan barang bukti berupa uang tunai Rp 3 miliar dan sebuah mobil milik Reza Gladys untuk mendukung tuduhan atas kasus tersebut
Kesaksian Saksi Bisu
Selain itu, polisi juga menghadirkan saksi bisu berupa bukti transfer dan dokumen transaksi yang menjadi bahan pemeriksaan di persidangan .
Reza Gladys Siap Mediasi
Belum lama ini, Reza Gladys menyatakan kesediaannya untuk mengikuti mediasi. Ia menyebut bersedia hadir jika pihak Nikita Mirzani juga datang
Sidang lanjutan dijadwalkan pekan depan di PN Jakarta Selatan. Agenda meliputi pembacaan saksi dari kedua belah pihak.
Ikatan Kasus Skincare
Di tengah persidangan, muncul laporan baru: Reza Gladys kembali dilaporkan terkait penjualan skincare bermasalah ke Polres Jakarta Timur .
Klarifikasi dari Pihak Reza Gladys
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Reza Gladys mengenai laporan terbaru. Tim kuasa hukumnya disebut sedang menyiapkan tanggapan hukum.
Menurut video dari Kepolisian Metro Jaya, Reza Gladys bersama sang suami telah memenuhi undangan klarifikasi, terkait laporan skincare kemarin .
Sejumlah sidang sebelumnya berlangsung tanpa kehadiran Reza Gladys. Hal ini menimbulkan tanda tanya publik dan menjadi sorotan media .
Perseteruan ini menarik perhatian masyarakat, terutama netizen yang mengikuti dari media online dan media sosial.
Sumber media gosip menyebut Reza tetap tenang menghadapi kasus, dengan dukungan penuh keluarga dan tim penasihat hukum .
Reaksi publik terbelah. Sebagian netizen mendukung Reza sebagai korban, sebagian lain menyoroti aspek bisnis skincare dan profesionalisme.
Jaksa dan hakim membuka opsi mediasi. Jika keduanya hadir, proses hukum dapat mereda dan mencari solusi damai.
Persidangan akan menyoroti bukti elektronik, termasuk chat dan transaksi. Ini menjadi kunci untuk membuktikan klaim atau bantahan.
Tim hukum dari kedua belah pihak berencana menghadirkan saksi ahli untuk memperkuat atau menolak tuduhan.
Kasus ini juga menyoroti etika profesi Reza sebagai dokter. Organisasi profesi disebutkan tengah menunggu perkembangan hukum.
Beberapa kolega Reza disebut siap memberikan testimoni tentang reputasinya, meski belum disebutkan nama. Sumber menyebut Reza mungkin menyiapkan tindakan hukum balik atas tuduhan fitnah. Namun hal ini belum dikonfirmasi.
Strategi komunikasi publik dari kedua kubu cenderung diperhalus sejak publikasi awal persidangan.Channel seperti Cumicumi dan SelebTubeTV menyajikan update harian, menyoroti setiap perkembangan sidang
Tagar dan diskusi viral tentang kasus Reza vs Nikita masih aktif di media sosial dan forum netizen.
Bagi Reza, reputasi sebagai dokter dan selebgram dipertaruhkan. Keputusan pengadilan akan sangat berpengaruh.
Dugaan pemerasan oleh Nikita menuduh adanya tekanan moral dan finansial signifikan yang menimpa kliennya.
Sidang mediasi dan kehadiran saksi ahli akan menentukan langkah hukum selanjutnya bagi kedua pihak.
Estimasi biaya sidang, pengacara, dan mediasi bisa mencapai ratusan juta rupiah, tergantung durasi proses.
Jika mediasi gagal, pengadilan kemungkinan memutus berdasarkan bukti tertulis, elektronik, dan kesaksian saksi.
Nikita tetap berada di posisi penggugat dengan tuntutan besar, sembari mempertahankan tuduhan pemerasan.
Reza bersikap kooperatif, terbukti mengikuti klarifikasi dan mediasi; fokus pada pembuktian yang objektif. Publik berharap proses hukum bukan sekadar tontonan, tetapi menghasilkan keadilan substansial dan menjaga profesionalisme. Dalam dua minggu terakhir, kasus ini terus bergulir dengan laporan baru, penundaan sidang, dan manuver kedua pihak.
Peran Polisi dan Kejaksaan
Polisi Metro Jaya dan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan aktif mengumpulkan dan memverifikasi barang bukti. Kisah ini sangat menarik karena melibatkan dua tokoh publik dan isu serius yang mempengaruhi karier profesional Reza.Putusan hukum bisa mempengaruhi praktik dokter dalam aktivitas endorsement dan bisnis skincare. Kuasa hukum kedua pihak kemungkinan akan menghadirkan analisis undang‑undang perlindungan konsumen dan profesi.
Organisasi profesi kedokteran mungkin akan mengkaji apakah Reza melanggar kode etik atas kasus skincare. Kasus ini memberi pelajaran penting tentang batasan antara profesi medis dan bisnis komersial.
Reza memiliki ribuan pengikut; kepercayaan publik bisa memengaruhi keberlanjutan karier selebgram dan praktik medisnya.
menyoroti pentingnya bukti elektronik dalam persidangan modern.
Disarankan kedua pihak memaksimalkan jalur mediasi untuk menghindari proses yang panjang dan mahal.
Profesionalisme Reza sebagai dokter harus dijaga agar kepercayaan publik tetap terpelihara.
Publik diimbau menahan diri menilai sebelum ada putusan resmi.
Untuk penegak hukum, ini momentum menegakkan keadilan secara transparan dan akuntabel.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v