Jakarta, ekoin.co – Pengamat Sepak Bola, Ronny Pangemanan atau yang akrab disapa Bung Ropan merekomendasikan sejumlah nama pelatih sepak bola dunia yang layak menggantikan Patrick Kluivert dari posisi pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Mereka di antaranya, mantan pelatih Korea Selatan Paulo Bento, Asisten pelatih Timnas Uzbekistan, Timur Kapadze, serta mantan pelatih Irak, Jesus Casas.
“Semoga PSSI, Pak Erick (Ketua PSSI Erick Thohir) bisa mendengar apa yang menjadi omongan kita saat ini, dan bisa menjadi referensi buat dia untuk menghubungi Paul Bento, Timur Kapadze atau Jesus Casas. Tiga (pelatih) ini yang menurut saya pas untuk menangani Timnas kita. Jadi dengan track record yang bagus, juga cara komunikasi mereka yang baik, disiplin yang oke, ya, kita butuh pelatih-pelatih yang kualitasnya seperti mereka itu,” ujar Bung Ropan saat berbincang dengan Eddy Wijaya dalam podcast EdShareOn yang tayang pada Rabu, 22 Oktober 2025, dan dikutip Kamis (23/10).
Menurut Bung Ropan, para pelatih tersebut memiliki harga terjangkau, namun dengan kualitas yang tinggi karena mampu membawa tim yang pernah mereka bina menjadi juara.
Misalnya saat Kapadze sukses mengantarkan Uzbekistan U-23 ke Olimpiade Paris 2024 yang menjadi prestasi bersejarah bagi negara tersebut. Adapun Casas pernah sukses mengantarkan Timnas Irak meraih gelar juara Piala Teluk Arab ke-25 pada Januari 2023.
“Kita butuhkan pelatih yang berwibawa, punya kharisma, kalau pelatih memiliki itu, maka pemain akan tunduk, respect, dan pemain akan menerima apa yang dia katakan. Dan pelatih itu harus smart, cerdas, nah itu ada di ‘kepala’ Timur Kapadze, Paul Bento, dan Jesus Casas,” katanya.
Bung Ropan mengatakan, meskipun ketiga pelatih tersebut tidak memiliki skill permainan seperti Patrick, mereka telah teruji dan mampu membawa tim asuhannya berprestasi dalam berbagai ajang pertandingan Sepak Bola dunia.
“Yang kita butuhkan, kan, sebagai pelatih, kalau (sebagai) pemain itu ya (mereka) sudah lewat,” kata eks komentator Liga Italia (Serie A) di salah satu stasiun televisi swasta itu.
Kendati demikian, eks Manajer Persatuan Sepak Bola Manado (Presma) itu juga membuka nama lain untuk mengganti Kluivert. Salah satunya pelatih Timnas Maroko, Vahid Halilhodžić.
Menurut Bung Ropan, pelatih berkebangsaan Bosnia itu mampu membawa tim berjuluk Singa Atlas itu lolos ke semifinal pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Dia pelatih yang bagus, kalau dia ada, wah mantap lagi tuh. Tergantung PSSI sekarang untuk melihat, harus pelatih yang mantap yang datang,” kata Bung Ropan.
Bung Ropan menambahkan bahwa PSSI harus segera memilih pelatih baru yang berkualitas untuk menghadapi sejumlah ajang sepak bola Internasional mendatang, di antaranya FIFA Match Day pada November, Piala AFF pada Juli 2026, serta Piala Asia di Arab Saudi pada Januari 2027.
“Kalau gak cepat ambil tindakan, ya sulit,” ucapnya.
Patrick Kluivert Tidak Konsisten Atur Strategi
Pengamat sepak bola, Bung Ropan menilai eks pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert tidak pandai mengatur strategi permainan bagi Skuad Garuda. Hal itu terlihat usai Indonesia menelan 2 kekalahan pada pertandingan terakhir melawan Timnas Irak dengan skor 0-1 dan Arab Saudi dengan skor 2-3, pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Kalau bicara salah (strategi) iya, banyak juga yang kecewa, saya juga termasuk. Mengapa? Karena dia (Kluivert), dalam tanda kutip, seakan main-main ketika menghadapi 2 pertandingan krusial (Arab Saudi dan Iran). Tidak boleh sebenarnya mencoba-coba formasi,” kata Bung Ropan kepada Eddy Wijaya.
Pria kelahiran Manado, 21 September 1965 itu menjelaskan, pelatih yang menggantikan Shin Tae-young itu juga tidak konsisten dalam menyusun para pemain. Misalnya dalam menempatkan para pemain yang menjadi andalan seperti Marselino Ferdinan dalam laga-laga yang penting.
“Misalnya saat kita babak belur lawan Australia dengan (skor) 5-1 di Sydney. Dia kebingungan mau pakai (formasi) apa. Akhirnya dia balik dengan formasi 3-4-3,” ucap Bung Ropan.
Bung Ropan lantas setuju dengan tindakan PSSI memecat Kluivert. Namun dia juga tetap meminta PSSI mengambil pelajaran dalam pemilihan pelatih ke depan.
“Tentunya, kualitas pelatih yang harus dipilih ke depan lebih dari Patrick, bahkan lebih dari STY (Shin Tae young eks Pelatih Timnas Indonesia).”
Siapa Eddy Wijaya Sebenarnya, Begini Profilnya
Sosok Eddy Wijaya adalah seorang podcaster kelahiran 17 Agustus 1972. Melalui akun YouTube @EdShareOn, Eddy mewawancarai banyak tokoh bangsa mulai dari pejabat negara, pakar hukum, pakar politik, politisi nasional, hingga selebritas Tanah Air.
Pria dengan khas lesung pipi bagian kanan tersebut juga seorang nasionalis yang merupakan aktivis perjuangan kalangan terdiskriminasi dan pemerhati sosial dengan membantu masyarakat lewat yayasan Wijaya Peduli Bangsa.
Ia juga aktif di bidang olahraga dengan menjabat Ketua Harian Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Pacu, dan juga pernah menjabat Wakil Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jakarta Timur.
Eddy juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, masa bakti 2022-2026. Gagasan-gagasannya terbentuk karena kerja kerasnya untuk mandiri sejak usia 13 tahun hingga sukses seperti sekarang. Bagi Eddy, dunia kerja tidak semulus yang dibayangkan, kegagalan dan penolakan menjadi hal biasa. Hal itulah yang membuatnya memegang teguh tagline “Sukses itu hanya masalah waktu”. (*)



























