Jakarta, EKOIN.CO – Kejaksaan Agung berhasil meraih predikat sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercaya publik, berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia. Survei nasional ini dilaksanakan pada 16-21 Januari 2025, melibatkan 1.220 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Berdasarkan hasil survei, Kejaksaan Agung memperoleh tingkat kepercayaan publik sebesar 79 persen, mengungguli lembaga-lembaga penegak hukum lainnya seperti Mahkamah Konstitusi yang memperoleh 75 persen, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 72 persen, pengadilan 71 persen, dan Polri 69 persen.
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa tingginya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung tidak terlepas dari berbagai gebrakan yang dilakukan oleh lembaga tersebut, khususnya dalam pengungkapan kasus-kasus besar yang menjadi perhatian publik. “Tingginya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan berkaitan dengan gebrakan yang dilakukan Kejaksaan, terutama dalam pengungkapan skandal besar,” ujar Burhanuddin dalam pemaparan survei bertajuk ‘Evaluasi Publik Atas Kinerja 100 Hari Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih’ secara virtual pada Senin, 27 Januari 2025.
Di sisi lain, Pakar Hukum Pidana dari Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad, juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Kejaksaan Agung. Suparji menyoroti keberhasilan Kejaksaan dalam memulihkan keuangan negara dari praktik korupsi yang merugikan negara. “Orientasi penegakan hukum itu bukan hanya menersangkakan dan memenjarakan. Ada yang lebih besar, yakni memulihkan keuangan negara. Dan ini berhasil dilakukan Kejaksaan,” ujar Suparji.
Selain itu, Suparji juga menilai bahwa Kejaksaan Agung berhasil membongkar mafia peradilan, suatu persoalan yang telah lama dikeluhkan oleh masyarakat. “Kinerja penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan menunjukkan kesungguhan untuk memberantas mafia peradilan. Hasilnya, sudah ada tersangka yang disidangkan. Kita sudah lama mengeluhkan mafia peradilan. Ini adalah kinerja yang positif, agresif, dan progresif,” jelas Suparji.
Keberhasilan Kejaksaan Agung dalam berbagai langkahnya tersebut dianggap menjadi bukti nyata komitmen lembaga tersebut untuk meningkatkan kualitas penegakan hukum di Indonesia dan memperkuat kepercayaan publik terhadap kinerja lembaga-lembaga penegak hukum di tanah air. (*)