Jakarta, EKOIN.CO – Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kembali menggelar sidang perkara korupsi timah pada hari Kamis 6 Februari 2025, dengan terdakwa Hendry Lie. Sidang berlangsung di Ruang Prof. Dr. Kusumahatmaja dan dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Tony Irfan, dengan didampingi dua anggota hakim, Teguh Santoso dan Mardiantos. Persidangan dimulai pada pukul 11:19 mulai
dan berakhir pada pukul 11.34 WIB.
Dalam agenda persidangan kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang terdiri dari Silvi dan Luhut menyampaikan tanggapan terhadap eksepsi yang diajukan oleh pihak terdakwa. JPU dengan tegas menolak eksepsi yang diajukan oleh Hendry Lie, dengan alasan bahwa keberatan tersebut tidak dapat diterima karena tidak masuk dalam ruang lingkup eksepsi serta tidak memiliki dasar hukum yang kuat.
“Keberatan eksepsi yang diajukan tidak berdasar dan tidak masuk dalam ruang lingkup eksepsi, sehingga patut disampingkan oleh majelis hakim,” ujar JPU dalam persidangan. Dengan demikian, menurut JPU, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memiliki kewenangan untuk melanjutkan proses peradilan terhadap Hendry Lie karena berkas perkara dinyatakan lengkap dan cermat.
Selain menanggapi eksepsi, majelis hakim juga menyoroti surat permohonan pemeriksaan kesehatan yang diajukan oleh pihak terdakwa. Namun, hakim menegaskan bahwa permohonan tersebut belum dapat diproses karena tidak mencantumkan waktu dan tempat pemeriksaan yang jelas.
“Di dalam surat permohonan tidak disebutkan kapan dan di mana Hendry Lie akan menjalani pemeriksaan kesehatan. Oleh karena itu, harus ada konsultasi dengan dokter dan rujukan yang jelas sebelum majelis hakim dapat mempertimbangkan permohonan ini,” ungkap Ketua Majelis Hakim Tony Irfan.
Dengan adanya keputusan ini, sidang akan kembali dilanjutkan pada Senin, 10 Februari 2025, dengan agenda pemeriksaan lanjutan terhadap terdakwa. Para pihak diminta untuk mempersiapkan dokumen dan argumentasi lebih lanjut guna kelancaran jalannya persidangan. (*)