Jakarta, EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pemerintah untuk membangun 200 Sekolah Rakyat pada tahun ini, dengan target menampung 1.000 siswa per sekolah. Program ini diharapkan menjadi solusi bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama yang dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin. Program ini tidak hanya menawarkan pendidikan gratis, tetapi juga menyediakan fasilitas asrama agar siswa dapat fokus belajar. Tujuannya adalah menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat untuk menjadi agen perubahan dalam mengentaskan keluarga mereka dari kemiskinan.
“Kami sudah putuskan untuk membangun tahun ini. Kita harap segera mulai dengan 200 sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, dan SMA. Ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu,” kata Prabowo dalam keterangan tertulis yang dirilis Sabtu (22/3/2025).
Presiden menegaskan bahwa program ini bukan sekadar membangun fasilitas pendidikan, melainkan upaya memberdayakan masyarakat miskin. “Anak orang kurang mampu tidak boleh miskin. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kita harus berdayakan,” ujarnya.
Prabowo menargetkan 53 sekolah pertama dapat diresmikan dalam tiga bulan ke depan. Menurutnya, Kementerian Sosial telah memiliki sejumlah gedung yang bisa segera direnovasi untuk mempercepat realisasi program ini. Sementara itu, 147 sekolah lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.
Ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat setiap tahun. Dalam kurun waktu lima tahun, diharapkan setiap kabupaten, terutama di wilayah dengan kantong-kantong kemiskinan, memiliki setidaknya satu Sekolah Rakyat. “Kita ingin menghilangkan kemiskinan dalam waktu secepat-cepatnya. Saya yakin ini bisa kita kerjakan,” tegas Prabowo.
Presiden juga meminta Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memastikan program ini berjalan sesuai rencana. “Ini adalah bagian dari perjuangan panjang bangsa dalam membangun kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintahan dan semangat persatuan dalam menjalankan program ini. “Kita harus belajar dari sejarah. Tidak ada pembangunan bangsa yang bisa dikerjakan dalam lima atau sepuluh tahun. Ini adalah kerja keras berpuluh-puluh tahun, sejak 1945 dan seterusnya,” katanya.
Di akhir pidatonya, Prabowo menyerukan semangat gotong royong dan musyawarah dalam menghadapi tantangan. “Kita harus bekerja dengan baik untuk rakyat kita,” ujarnya.