EKOIN.CO – Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan tokoh atau kelompok masyarakat yang mengkritik sejumlah isu, termasuk ‘Indonesia Gelap’ dan ‘kabur aja dulu’. Namun, mantan Danjen Kopassus itu menegaskan pertemuan tersebut sebaiknya dilakukan secara tertutup. “Saya juga mau dialog. Saya mau ketemu lah sama siapa. Mari kita bahas ya kan. Mungkin tidak usah di publik ya. Tokoh-tokoh yang Indonesia gelap,” ujarnya dalam wawancara dengan tujuh jurnalis senior di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jumat (4/4).
Prabowo mengaku optimis meski kondisi ekonomi global sedang menjadi sorotan, terutama setelah Amerika Serikat memberlakukan tarif resiprokal terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, dia meyakini Indonesia mampu melewati tantangan tersebut, mengingat pengalaman menghadapi krisis sejak 1968, 1998, 2008, hingga pandemi Covid-19 pada 2020. “Ya kita hadapi. Dan kita bisa atasi. Tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” tegasnya.
Di sisi lain, Prabowo mempertanyakan keraguan sejumlah pihak terhadap program makan bergizi gratis yang ia usung. Dia menegaskan tidak ada yang salah dengan niatnya membantu anak-anak yang kekurangan gizi hingga mengalami stunting. “Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?” tanyanya. Dia menceritakan keprihatinannya setelah melihat langsung kondisi anak-anak di desa yang bertubuh kecil akibat kurang gizi. “Saya kampanye ke desa-desa, saya lihat anak ini umur 5 tahun. Saya tanya, enggak, dia 10 tahun. Badannya 5 tahun, kecil. Stunting. Kita ini sekian puluh persen, what do we do?”
Prabowo juga menanggapi kritik yang dinilainya tidak membangun. “Maksudnya oke kalau memang Indonesia gelap. Mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Iya kan. Kok Indonesia gelap. Kabur aja deh. Kabur aja dulu deh. Habis itu Jokowi salah. Prabowo goblok. Ini tidak mengatasi,” ucapnya.
(Photo diambil dari Jawa pos)