Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia dan Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) resmi menjalin kerja sama dalam “Proyek Repatriasi Sumber Daya Manusia Ekonomi Biru Indonesia-Jepang”. Kerja sama ini akan berlangsung selama tiga tahun dan bertujuan untuk mengembangkan industri perikanan di kedua negara. Penandatanganan dokumen kerja sama dilakukan oleh Senior Representative JICA Indonesia, Kenji Okamura, dan Sekretaris Jenderal KKP, Rudy Heriyanto Adi Nugroho, seperti dilansir dari siaran pers JICA yang diterima di Jakarta.
Proyek ini difokuskan pada penguatan kapasitas lembaga pendidikan dan pelatihan perikanan di Indonesia, termasuk politeknik dan sekolah menengah perikanan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pekerja di bidang perikanan serta kemampuan berbahasa Jepang. “Proyek ini diharapkan dapat membangun sistem yang mendukung peningkatan lapangan kerja bagi sumber daya manusia yang telah kembali dari Jepang,” ujar Rudy Heriyanto.
Selain penguatan kapasitas, proyek ini juga akan memberikan informasi ketenagakerjaan terkait industri perikanan Jepang di Indonesia. Para pekerja yang berangkat ke Jepang diharapkan dapat membawa pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan industri perikanan di Indonesia setelah mereka kembali. “Pengalaman kerja di Jepang akan menjadi modal berharga bagi para pekerja untuk berkontribusi lebih besar di sektor perikanan Indonesia,” tambah Rudy.
Proyek ini sejalan dengan agenda KKP dalam mendorong pengembangan sumber daya manusia yang mendukung industri perikanan serta pengelolaan laut yang berkelanjutan. Di sisi lain, kerja sama ini juga diharapkan dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja di sektor perikanan Jepang. Menurut data Badan Pelayanan Imigrasi Jepang, hingga akhir 2024, terdapat 3.488 pekerja di sektor perikanan, dengan 2.888 di antaranya berasal dari Indonesia. Jumlah tenaga kerja perikanan di Jepang sendiri telah menurun drastis dari 238 ribu orang pada 2003 menjadi 123 ribu orang pada 2022.
Pemerintah Jepang telah menetapkan target untuk menerima 17 ribu personel terampil khusus perikanan dalam lima tahun ke depan, dimulai dari tahun 2024. Saat ini, sebagian besar nelayan asing di Jepang berasal dari Indonesia. “Kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga menjadi solusi bagi Jepang dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor perikanan,” jelas Kenji Okamura.
Photo diambil dari Indonesia Window