Yogyakarta, EKOIN.CO — Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Bimas Islam menggelar rapat koordinasi (rakor) daring guna mempersiapkan pelaksanaan rukyatul hilal penentuan awal Syawal 1446 H/2025 M. Kegiatan ini melibatkan seluruh Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia, termasuk perwakilan dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Rakor dipimpin langsung oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Abu Rokhmad, didampingi Direktur Urais Arsyad Hidayat dan Kasubdit Hisab Rukyat Ismail Fahmi. Dalam pemaparannya, Abu Rokhmad menegaskan bahwa rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 29 Maret 2025 (29 Ramadan 1446 H) bukan sekadar ritual formal, melainkan bagian dari pembuktian ilmiah astronomi Islam.
soal pembuktian. Kita ingin pastikan, hitungan hisab yang akurat hingga ke detik benar-benar sesuai dengan kenyataan. Di sini letak keindahannya, karena pergerakan benda langit itu dinamis,” tegas Abu Rokhmad, Kamis (27/3/2025).
Meskipun metode hisab modern telah mampu memprediksi posisi hilal dengan presisi tinggi, proses rukyat tetap dijalankan sebagai bentuk kesungguhan dalam mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. “Ada yang bertanya, kenapa harus repot-repot kalau sudah jelas hasilnya? Justru di sini letak tantangannya. Ini bukan soal hasil semata, tapi soal proses, soal pembuktian ilmiah, dan soal syiar Islam,” tambahnya.
Di Yogyakarta, pelaksanaan rukyatul hilal akan dipusatkan di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu, Parangtritis. Lokasi ini dipilih karena memiliki kondisi langit yang relatif bersih dari polusi cahaya. Kankemenag se-DIY bekerja sama dengan ormas Islam, akademisi, pesantren, dan komunitas astronomi untuk memastikan proses pengamatan berjalan optimal.
(Photo diambil dari liputan6.com)