Jakarta, EKOIN.CO – Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, menyatakan kesiapan Indonesia untuk bekerja sama dengan Jepang dalam penanganan anak berkebutuhan khusus. Hal ini disampaikan dalam kunjungan Japan Barrier Free Project ke KBRI Tokyo pada Rabu (19/3), seperti dilansir dari siaran pers KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta.
Menurut Heri, kehadiran pendidikan inklusif di Indonesia, di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat bersekolah bersama anak-anak lain, merupakan salah satu inisiatif Pemerintah Indonesia. “Saat ini ada beberapa sekolah inklusif yang ada di Indonesia, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta,” ujarnya. Dubes Heri juga mengajak pihak Jepang untuk bersama-sama membangun dunia yang lebih inklusif.
Kunjungan Japan Barrier Free Project ke KBRI Tokyo dihadiri oleh dua keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Kie Sugimura, salah satu orang tua yang hadir, mengapresiasi program sekolah inklusif di Indonesia. “Program sekolah inklusif yang ada di Indonesia adalah pemikiran yang bagus karena anak-anak bisa hidup berdampingan dengan nyaman bersama anak-anak berkebutuhan khusus. Indonesia sangat hebat,” kata Sugimura, yang memiliki anak berkebutuhan khusus berusia 6 tahun.
Sugimura juga mengungkapkan bahwa di Jepang, masyarakat masih belum terbiasa melihat orang yang berbeda. Ia mengucapkan terima kasih kepada KBRI Tokyo dan Japan Barrier Free Project yang memberikan kesempatan untuk bertukar informasi. “Saya akan terus berkontribusi untuk membagikan informasi ini kepada masyarakat Jepang,” tambahnya.
Di sisi lain, Shinsuke Nemoto, orang tua dengan anak berkebutuhan khusus berusia 4 tahun, menyatakan kesiapannya untuk berbagi pengalaman. “Ketika dia lahir, kami banyak dibantu para ahli yang memberikan banyak informasi. Bagi kami ini adalah takdir. Dan saya ingin membuatnya lebih berarti. Apabila ada yang membutuhkan, saya siap memberikan informasi,” ujar Nemoto
Presiden Japan Barrier Free Project, Bengt Yamada, turut mengucapkan terima kasih kepada KBRI Tokyo atas kesempatan bertemu dan bertukar informasi. “Kami berharap dapat berkunjung ke Indonesia untuk melihat langsung program inklusif di sekolah-sekolah di Indonesia,” kata Yamada.
Japan Barrier Free Project merupakan lembaga nirlaba yang bekerja sama dengan Pemerintah Jepang untuk membuka kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat berperan aktif dalam masyarakat. Lembaga ini fokus pada produksi dan promosi kegiatan terkait kehidupan sehari-hari anak berkebutuhan khusus di Jepang, dengan tujuan meningkatkan pemahaman publik.