Jakarta, EKOIN.CO – Perum Bulog memastikan penyerapan gabah dari petani terus berjalan meskipun dalam suasana libur Lebaran 2025. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan beras nasional serta memenuhi target cadangan pangan pemerintah (CPP).
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso, menegaskan bahwa proses penyerapan gabah dan beras tetap berjalan lancar. “Penyerapan gabah dan beras terus dilakukan oleh Bulog meski suasana libur Lebaran,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Pemantauan dilakukan secara daring dan luring oleh Perum Bulog Pusat, melibatkan pimpinan wilayah hingga cabang. “Direksi Perum Bulog melakukan kegiatan secara luring dan zoom/daring di Kantor Pusat bersama pemimpin wilayah, cabang, serta dihadiri para Dandim,” jelas Widiarso.
Tujuan pemantauan ini adalah memastikan penyerapan gabah kering panen (GKP) sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. “Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap hari ke jajaran Bulog di wilayah beserta TNI, sehingga progres dan masalah dapat segera terselesaikan,” tambahnya.
Hingga saat ini, Bulog telah menyerap 709 ribu ton gabah setara beras untuk memperkuat stok CPP. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan penyerapan 2 juta ton beras dalam negeri hingga April 2025. “Ditargetkan Februari, Maret, April harus mampu menyerap di atas 2 juta ton secara bertahap,” tegas Zulhas.
Kebijakan HPP gabah Rp6.500/kg telah berlaku sejak 15 Januari 2025, baik untuk pemerintah maupun penggilingan swasta. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan, kebijakan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani.
(Photo diambil dari bulig.c.id)