JAKARTA, EKOIN.CO – LG Energy Solution bersama konsorsiumnya, termasuk LG Chem dan LX International Corp, secara resmi mengundurkan diri dari proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) senilai 11 triliun won atau sekitar Rp130 triliun di Indonesia. Keputusan ini disampaikan melalui pernyataan resmi pada Minggu (20/4), setelah sebelumnya ramai diberitakan media Korea Selatan, Yonhap.
“Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek,” ujar seorang pejabat LG Energy Solution, seperti dikutip dari laporan Yonhap. Meski membatalkan investasi besar ini, LG menegaskan akan tetap melanjutkan operasi bisnis lainnya di Indonesia, termasuk pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power) yang merupakan kerja sama dengan Hyundai Motor Group.
Sebelum mengambil keputusan, konsorsium LG mengaku telah berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia. Namun, mereka tidak merinci pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan tersebut. “Ada pergeseran dalam lanskap industri, khususnya terkait electric vehicle,” jelas pernyataan tersebut. LG menyoroti perlambatan sementara permintaan EV di pasar global sebagai salah satu faktor utama pengunduran diri ini.
Padahal, sebelumnya pemerintah Indonesia dan konsorsium LG telah merencanakan pembangunan ekosistem baterai EV yang mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor dan katoda.