JAKARTA, EKOIN.CO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana pemerintah untuk meningkatkan secara signifikan impor minyak mentah dari Amerika Serikat. Dari yang sebelumnya hanya sekitar 4% dari total impor, porsinya akan dinaikkan menjadi sekitar 40%. Pengumuman ini disampaikan Bahlil di Istana Kepresidenan pada Senin (21/4/2025).
“Kemudian crude oil kita itu kan di Amerika itu tidak lebih dari 4%. Ini kita naikkan menjadi 40-40% lebih, BBM juga demikian ya. BBM dari Amerika itu kan sedikit sekali,” jelas Bahlil. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah Indonesia merespons kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Untuk implementasi teknis, Bahlil menyatakan akan berkoordinasi dengan tim Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero). “Detail rencana peningkatan impor ini akan kita bahas lebih lanjut dengan tim teknis,” tambahnya.
Kebijakan ini muncul setelah Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi khusus untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan AS. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus perdagangan Indonesia-AS mencapai US$14-15 miliar. “Presiden menginstruksikan kita mencari langkah strategis untuk menyeimbangkan neraca perdagangan,” ungkap Bahlil.
Di sektor energi, saat ini 54% impor LPG Indonesia berasal dari AS. Namun untuk minyak mentah, porsi AS selama ini hanya sekitar 4% dari total impor. “Kita akan optimalisasi potensi impor energi dari AS sebagai bagian dari strategi penyeimbangan neraca,” tegas Menteri ESDM