Jakarta – Ekoin.co . Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, menjadi salah satu momen paling dinantikan umat Islam selama bulan Ramadan. Malam ini diyakini sebagai waktu turunnya malaikat dan keberkahan yang luar biasa. Namun, bagaimana tanda-tanda seseorang mendapatkan malam mulia ini? Menurut ulama, ada beberapa ciri yang dapat dikenali.
Dalam bukunya *M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui*, Quraish Shihab menjelaskan bahwa tanda paling jelas adalah perubahan sikap dan perilaku orang yang mendapatkan Lailatul Qadar. “Orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar akan selalu terdorong melakukan kebaikan, sebab malaikat bersama dia,” ujar Quraish Shihab, seperti dikutip dari buku tersebut.
Selain itu, Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, ulama sufi ternama, juga memberikan penjelasan tentang tanda-tanda tersebut. Menurutnya, orang yang mendapat Lailatul Qadar akan merasakan kedamaian hingga terbit fajar. “Dia akan merasakan damai sampai terbitnya fajar, bahkan hingga fajar di kehidupan akhirat nanti,” jelas Quraish Shihab dalam buku *Shihab & Shihab Edisi Ramadhan*.
Tanda lainnya adalah kesadaran dan keinsafan akan dosa serta kelemahan di hadapan Allah. Kesadaran ini dapat mengubah sikap seseorang secara drastis. “Jika hal ini dirasakan, maka dapat menjadi bukti bahwa seseorang tersebut mendapat Lailatul Qadar,” tambah Quraish Shihab. dilansir detik.com .
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani juga menyebutkan bahwa orang yang mendapat Lailatul Qadar akan menerima ucapan salam dan jabatan tangan dari malaikat Jibril. “Tanda orang yang mendapatkan salam dan berjabat tangan dengan malaikat Jibril adalah gemetar kulitnya, hatinya menjadi lembut, dan air matanya senantiasa bercucuran,” ujarnya, seperti dilansir dari NU Online.
Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, Quraish Shihab menyarankan umat Islam untuk melakukan kebajikan, baik ibadah ritual maupun sosial. “Cara memperoleh Lailatul Qadar yaitu dengan giat mendekatkan diri kepada Allah melalui aneka kebajikan,” jelasnya. Selain itu, membersihkan jiwa dari penyakit hati seperti iri, riya, dan angkuh juga menjadi kunci penting.
Ibadah yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas juga akan membawa kedamaian dan ketenangan. “Ibadah-ibadah yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas akan berbekas di dalam jiwa, sehingga seseorang mendapat kedamaian dan mengubah total sikap hidupnya,” tambah Quraish Shihab.