Jakarta, EKOIN.CO – Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta menjadi lokasi pertemuan antara Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Marc Gerritsen. Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama bilateral di bidang sumber daya air dalam kerangka Memorandum of Understanding (MoU) on Water yang telah berlangsung sejak tahun 2000.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dody menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Belanda dalam pengembangan infrastruktur sumber daya air di Indonesia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia dan pertukaran pengetahuan, khususnya melalui program The Dutch Training and Exposure Program (DUTEP). “Kami belajar banyak dari pengalaman Belanda dalam mengelola sumber daya air. Untuk itu sangat penting kolaborasi dalam penguatan kapasitas generasi muda dan pertukaran pengetahuan,” ujar Menteri Dody.
Selanjutnya, Menteri Dody menjelaskan bahwa prioritas pemerintah saat ini dalam sektor air meliputi pengembangan irigasi, penyediaan air siap minum, pengendalian banjir, dan pengamanan wilayah pesisir. Salah satu proyek utama yang menjadi sorotan adalah pembangunan Giant Sea Wall di Pantai Utara Jawa. “Giant Sea Wall merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo untuk melindungi pesisir Pantai Utara Jawa dari ancaman banjir rob, abrasi, dan land subsidence. Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan akan menjadi sebagai leading koordinator, dan ditugaskan oleh Presiden untuk membentuk suatu badan otorita terkait Giant Sea Wall,” tambahnya.
Kerja sama Indonesia dan Belanda dalam bidang sumber daya air telah memasuki periode kelima sejak MoU pertama ditandatangani. Pembaruan terakhir dilakukan pada tahun 2022 dan berlaku hingga 2027. Pada pertemuan ini, kedua pihak juga membahas peluang kerja sama lanjutan yang dapat didukung melalui skema pendanaan hibah dan pinjaman dari Pemerintah Belanda melalui lembaga pendanaan Invest International.
Duta Besar Marc Gerritsen menegaskan bahwa Pemerintah Belanda telah mendukung proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) sejak 2008, khususnya dalam tahap awal perencanaan dan studi teknis pengamanan pantai utara Jawa. “Kami mendukung implementasi berkelanjutan melalui pendekatan integratif yang mencakup solusi berbasis alam, perlindungan sosial, dan koordinasi lintas kementerian,” katanya.
Selain itu, Dubes Gerritsen juga menyampaikan dukungan finansial dari Invest International dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak sebesar €300 juta. Pendanaan tersebut diproyeksikan untuk mendukung proyek strategis nasional di sektor air, energi terbarukan, dan pengelolaan sampah. “Invest International, melalui kerja sama dengan Kementerian Keuangan Indonesia, telah menyiapkan paket pendanaan senilai €300 juta dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak untuk mendukung proyek-proyek strategis di sektor air, energi terbarukan dan pengelolaan sampah,” ujar Dubes Gerritsen.
Pendanaan itu, lanjutnya, akan diarahkan untuk mendukung perlindungan pesisir seperti di Demak dan Cirebon sebagai bagian dari inisiatif Giant Sea Wall, instalasi pengolahan air gambut menjadi air minum di Riau dan Kalimantan Selatan, serta proyek waste to energy di TPA Legok Nangka, Jawa Barat.
Menutup pertemuan, Dubes Gerritsen menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin selama ini dan melanjutkannya dengan lebih baik,” pungkasnya.
Dalam pertemuan ini turut hadir mendampingi Menteri Dody, antara lain Sekretaris Jenderal Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Rachman Arief Dienaputra, serta Staf Khusus Menteri Bidang Teknologi dan Kepatuhan Intern Syamsul Bahri Yusuf.