Jakarta, ekoin.co – Meta mengumumkan bahwa mereka akan mulai melatih model kecerdasan buatan (AI) menggunakan data pengguna Facebook dan Instagram di Uni Eropa. Langkah ini dilakukan setelah penundaan sebelumnya yang dipicu oleh kekhawatiran mengenai privasi data. Pelatihan AI ini akan dimulai minggu ini, dengan melibatkan interaksi pengguna dengan Meta AI sebagai bagian dari proses pelatihan.
Sebelumnya, peluncuran Meta AI di Eropa tertunda cukup lama dibandingkan dengan peluncuran di pasar lain seperti Amerika Serikat. Kendala utamanya adalah regulasi yang ketat mengenai perlindungan data di Uni Eropa, terutama yang diatur oleh GDPR (General Data Protection Regulation).
“Kami menyambut baik pendapat dari EDPB (Dewan Perlindungan Data Eropa) pada Desember lalu yang menegaskan bahwa pendekatan awal kami sesuai dengan kewajiban hukum kami,” ujar Meta dalam pernyataannya.
“Sejak itu, kami terus berdialog secara konstruktif dengan IDPC (Komisi Perlindungan Informasi dan Data) dan berharap dapat terus menghadirkan manfaat penuh dari AI generatif bagi masyarakat Eropa,” tambahnya.
Penggunaan Data Publik untuk Pelatihan AI
Meta akan menggunakan data publik yang dibagikan pengguna di Facebook dan Instagram, seperti unggahan dan komentar, untuk melatih model AI mereka. Namun, perusahaan menegaskan bahwa pesan pribadi dan data dari pengguna di bawah usia 18 tahun tidak akan digunakan. Pengguna di Eropa akan menerima notifikasi melalui aplikasi atau email mengenai penggunaan data mereka, dan mereka diberi opsi untuk menolak data mereka digunakan dalam pelatihan AI ini.
Meta memastikan bahwa mereka akan menghormati setiap keputusan pengguna yang memilih untuk menolak penggunaan data mereka.
“Kami percaya bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk membangun AI yang tidak hanya tersedia bagi orang Eropa, tetapi juga benar-benar dibuat untuk mereka,” ucapnya.
“Itulah mengapa sangat penting bagi model AI generatif kami untuk dilatih dengan berbagai jenis data agar dapat memahami keragaman dan kompleksitas luar biasa yang membentuk komunitas-komunitas Eropa seperti dialek, istilah lokal, pengetahuan daerah, hingga cara khas berbagai negara mengekspresikan humor dan sarkasme,” imbuhnya dilansir dari laman Antara.
Tantangan Regulasi dan Pengawasan Privasi
Langkah ini tetap menghadapi tantangan dari sisi regulasi dan privasi, mengingat aturan ketat yang diterapkan di Uni Eropa. Walaupun Meta menyediakan opsi bagi pengguna untuk menolak keterlibatan data mereka, kritik muncul terkait transparansi penggunaan data. Beberapa pihak menganggap bahwa sistem penolakan yang digunakan tidak cukup untuk melindungi hak pengguna secara optimal.
Selain itu, pelatihan AI dalam skala besar ini juga memicu kekhawatiran terkait dampak lingkungan, mengingat tingginya konsumsi energi yang diperlukan untuk menjalankan pusat data besar yang mendukung proses ini. Meskipun Meta mengklaim telah membuat sistem yang transparan, banyak pihak yang menilai bahwa pendekatan yang lebih kuat dalam hal perlindungan privasi masih diperlukan.