Jakarta, EKOIN.CO – Junk food, makanan cepat saji yang kerap dikonsumsi masyarakat modern, ternyata menyimpan berbagai risiko kesehatan serius. Menurut data yang dikutip dari situs kesehatan resmi Kementerian Kesehatan RI, konsumsi junk food secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, diabetes, hingga gangguan kesehatan mental. Kandungan lemak jenuh, gula tambahan, dan garam yang tinggi dalam makanan ini menjadi penyebab utama masalah kesehatan tersebut.
Dampak jangka pendek dari konsumsi junk food antara lain rasa lelah, kembung, dan sulit berkonsentrasi. Sementara itu, dampak jangka panjangnya lebih mengkhawatirkan, seperti obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi, stroke, gangguan metabolisme, serta gangguan kesehatan mental. Dr. Andi Pratama, ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo, menjelaskan, “Kandungan lemak trans dan gula tambahan dalam junk food dapat merusak metabolisme tubuh secara perlahan. Jika tidak dikontrol, risiko penyakit kronis akan meningkat.”
Selain itu, junk food juga rendah serat dan mengandung bahan kimia tambahan seperti pengawet dan penguat rasa. Hal ini semakin memperburuk kondisi kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus. Untuk mengurangi risiko bahaya junk food, dr. Andi menyarankan agar masyarakat membatasi konsumsinya. “Perhatikan kandungan lemak, gula, dan garam dalam makanan sehari-hari. Selain itu, penting juga untuk memantau kadar kolesterol, tekanan darah, dan keseimbangan serat dalam tubuh,” ujarnya.