Jakarta – Ekoin.co . Kota Bekasi dinyatakan lumpuh akibat banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada Senin (03/03) malam. Banjir ini disebut lebih parah dibandingkan dengan kejadian serupa lima tahun lalu. Setidaknya satu mal dan ribuan rumah di Bekasi, Jakarta, serta Tangerang Selatan (Tangsel) terendam air, memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah mencatat sejumlah wilayah terdampak banjir setelah hujan lebat mengguyur kawasan tersebut pada Senin malam. Di Jakarta, setidaknya 77 RT terdampak, membuat warga mengungsi ke masjid dan sekolah. Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi pada Selasa (04/03) menyatakan bahwa kota tersebut lumpuh karena rumah, jalan, dan gedung pemerintahan digenangi air. dilansir bbc.com/indonesia .
Arif (66), warga perumahan Pondok Mitra Lestari, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, kini bertahan di lantai dua rumahnya bersama istrinya. Ketika dihubungi pada Rabu (04/04) sekitar pukul 10.30 WIB, Arif mengatakan air masih merendam lantai satu rumahnya. Barang-barang seperti televisi, kulkas, dan motor terendam air. “Semua, habis semua,” kata Arif.
Menurut Arif, air mulai meninggi setelah waktu sahur. Hujan deras telah turun sejak pukul 19.30 WIB pada Senin malam dan berlangsung hingga subuh. “Sampai kita sahur itu masih jam tiga masih hujan,” kata Arif. Namun, banjir baru terjadi setelah tanggul di Kemang Pratama, yang terletak sekitar 400 meter dari rumahnya, jebol. “Ternyata tanggul di Kemang Pratama itu jebol,” ujarnya.
Arif menyayangkan kondisi tanggul yang baru diperbaiki namun tidak mampu menahan luapan air. “Tanggul baru diperbaiki malah jadi kayak gini,” keluhnya. Dalam video yang dikirimkan Arif, terlihat tinggi air hampir menyamai pagar rumahnya yang mencapai 2,2 meter. Sampah dari luar juga masuk ke pekarangan rumahnya. “Tadi sampah masuk pada saat air lebih tinggi daripada pagar saya,” ujarnya.
Tempat usaha Arif, sebuah warung di Galaxy, Bekasi, juga terendam air setinggi lutut orang dewasa. “Kalau yang sekarang, ya kayak mana mau marah sama siapa, ya? Nah, ini kan musibah, dibilang musibah, ya musibah. Dibilang ujian, ya ujian,” kata Arif menggambarkan suasana hatinya.
Banjir kali ini disebut sebagai yang terparah sejak 1 Januari 2020. Saat itu, banjir juga melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Kayak gini juga,” kata Arif, mengingat kejadian serupa lima tahun lalu.
Puarman dari Komunitas Peduli Cileungsi Cikeas (KP2C), yang memantau ketinggian air di Kali Cileungsi dan Cikeas, menyebutkan bahwa 19 RW terdampak banjir pada Selasa (04/03). “Tadi malam ini yang karena luapan sungai Cileungsi ya itu lebih besar lagi dibandingkan sungai Cikeas. Kalau kemarin yang terdampak tiga RW, sekarang yang terdampak adalah 19 RW dengan jumlah lebih kurang 4.717 KK (kepala keluarga),” kata Puarman.
Ia menjelaskan bahwa banjir sudah melanda sejak Senin pagi (03/03) di beberapa perumahan di Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor. “Nah, kalau kemarin pagi itu banjirnya karena luapan sungai Cikeas,” kata Puarman. Meski sempat surut, banjir kembali melanda dengan intensitas lebih tinggi. “Sekarang malah banjir, karena tinggi muka airnya lebih tinggi dibanding yang 1 Januari 2020,” ujarnya.
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan bahwa delapan dari 12 kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir. “Dari 12 kecamatan, yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air,” kata Tri, Selasa (04/03), seperti dikutip dari Detik.com.
Menurutnya, ketinggian air kali ini mencapai lebih dari 8 meter, melebihi banjir tahun 2016 dan 2020. “Memang ketinggian air itu lebih dari 8 meter, sehingga kondisi yang ada adalah kemudian melimpas dari tanggul-tanggul yang memang sudah dibangun oleh BWSCC sampai tahun lalu,” jelas Tri.
Sementara itu, di Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 77 RT terdampak banjir. “Air di Kali Ciliwung, Krukut, dan Pesanggrahan meluap,” kata Kepala BPBD Jakarta Isnawa Adji, seperti dilaporkan Detik.com. Di Tangerang Selatan, banjir juga melanda 11 wilayah akibat meluapnya Kali Serua, seperti diberitakan Kompas.com.