Jakarta, ekoin.co – Nilai tukar rupiah mengalami penguatan sebesar 52 poin atau 0,32 persen terhadap dolar AS pada hari ini. Rupiah yang sebelumnya berada di posisi Rp16.338 per dolar AS kini naik menjadi Rp16.286 per dolar AS dalam pembukaan perdagangan Jumat di Jakarta.
Sehari sebelumnya, Kamis (20/2/2025), rupiah tercatat mengalami penurunan sebesar 28 poin atau 0,17 persen ke level Rp16.353 per dolar AS. Saat perdagangan ditutup, nilai tukar rupiah kembali turun sebesar 13 poin atau 0,08 persen, membuatnya berada di posisi Rp16.338 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.325 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis oleh Bank Indonesia menunjukkan sedikit penguatan pada hari itu, dengan nilai Rp16.344 per dolar AS dibandingkan sebelumnya Rp16.357 per dolar AS.
Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah di Tengah Sentimen Global
Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan akan berfluktuasi sebelum akhirnya ditutup melemah di kisaran Rp16.290–Rp16.340 per dolar AS. Salah satu faktor yang mempengaruhi pasar adalah kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump. Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan Trump telah mengumumkan rencana penerapan tarif sebesar 25 persen untuk berbagai sektor, termasuk otomotif, farmasi, dan semikonduktor. Selain itu, ada wacana untuk mengenakan tarif serupa terhadap seluruh impor kayu ke AS.
“Pernyataan ini meningkatkan kekhawatiran bahwa kenaikan tarif AS dapat mengganggu perdagangan global dan memicu perang dagang baru antara dua ekonomi terbesar dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dilansir dari bisnis.com, Kamis (20/2/2025).
The Fed juga merilis risalah rapatnya pada 28-29 Januari, yang mencerminkan kehati-hatian para pejabat dalam menghadapi tekanan inflasi akibat kebijakan perdagangan dan imigrasi AS. Ibrahim menjelaskan bahwa tarif yang direncanakan Trump berpotensi mengganggu rantai pasokan global, menaikkan biaya produksi, dan mendorong inflasi. Ketidakpastian ini membuat The Fed masih menimbang apakah akan menurunkan suku bunga pada 2025.
Kondisi Ekonomi Domestik
Dari dalam negeri, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV/2024 mengalami peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Bank Indonesia mencatat surplus NPI sebesar US$7,9 miliar, lebih tinggi dari kuartal III/2024 yang tercatat US$5,9 miliar. Secara keseluruhan, sepanjang 2024, surplus NPI mencapai US$7,2 miliar, lebih besar dibandingkan US$6,3 miliar pada 2023. Faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah arus masuk modal asing dalam investasi langsung dan investasi portofolio.
Meskipun demikian, transaksi berjalan tahun 2024 mencatat defisit sebesar US$8,9 miliar atau 0,6 persen dari PDB, lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat defisit US$2,0 miliar atau 0,1 persen dari PDB.
Pergerakan Rupiah Sepanjang Hari
Pada perdagangan hari ini, rupiah sempat dibuka menguat 0,30 persen atau naik 48,5 poin ke posisi Rp16.289 per dolar AS pada pukul 09.05 WIB. Pada saat yang sama, indeks dolar juga mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen ke level 106,53.
Kemudian, pada pukul 11.04 WIB, rupiah masih bertahan di zona hijau dengan kenaikan 0,29 persen atau 48 poin ke level Rp16.289,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS sedikit menguat 0,03 persen ke posisi 106,40.
Ibrahim memprediksi bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif sepanjang hari, namun kemungkinan ditutup dalam kisaran Rp16.290–Rp16.340 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.