Bogor, Jawa Barat, EKOIN.CO – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus memperkuat komitmennya dalam membenahi sektor pertanian Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam acara Event Special 3 Bulan Prabowo-Gibran di Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/1/2025).
Menurut Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, sektor pertanian Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan. Pemerintah berupaya memastikan komoditas pangan utama, seperti beras, jagung, dan gula, dapat dipenuhi dari dalam negeri. “Beras, insyaAllah, tahun ini selesai. Jagung selesai, gula selesai. Selanjutnya, kita fokus ke komoditas lain yang masih impor seperti susu, daging, bawang putih, atau kedelai,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian.
Selain itu, pemerintah telah menerapkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk distribusi pupuk, penyediaan benih gratis, serta penyaluran alat dan mesin pertanian (alsintan) ke seluruh daerah. “Swasembada pangan bukan hanya tentang beras, tapi juga komoditas lain. Kita pastikan semua komponen seperti pupuk, penyuluh, irigasi, dan benih sudah beres,” jelas Sudaryono.
Tak hanya mencapai swasembada, pemerintah juga menargetkan Indonesia menjadi eksportir dan lumbung pangan dunia. “Dengan potensi besar dari segi penduduk, geografis, dan geopolitik, Indonesia harus menjadi pusat pangan dunia,” tegasnya.
Hasil positif sudah terlihat dalam tiga bulan terakhir, di mana produksi pangan nasional meningkat sehingga mengurangi ketergantungan impor. “Dampaknya sudah terasa. Produksi kita naik, dan karena Indonesia tidak lagi mengimpor, harga beras dunia turun drastis,” ungkapnya.
Namun, masih ada pekerjaan rumah, terutama kesiapan Perum Bulog dalam menyerap gabah saat panen raya dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram. “PR kita saat ini adalah kesiapan Bulog dalam menyerap gabah sesuai instruksi Presiden,” tandasnya