Jakarta, EKOIN.CO – Di tengah tantangan ekonomi dan kebutuhan akan ketahanan pangan yang semakin mendesak, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menunjukkan kepeduliannya secara nyata. Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), BNI memberikan akses pembiayaan yang mudah, cepat, dan terjangkau bagi para pelaku usaha kecil dan petani di seluruh Indonesia. Langkah ini tidak hanya membuka jalan bagi ribuan UMKM untuk berkembang, tetapi juga memperkuat peran masyarakat dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.
Dengan dukungan sistem layanan digital dan jaringan outlet yang luas, BNI menghadirkan solusi keuangan inklusif yang ramah dan dapat diandalkan. Para nasabah, khususnya di sektor pangan, kini memiliki peluang lebih besar untuk mewujudkan usahanya tanpa terkendala modal. Melalui program-program unggulan seperti KUR Supermikro, Mikro, Kecil, dan KUR PMI, BNI membuktikan bahwa menjadi mitra keuangan bukan sekadar menyediakan dana, tetapi juga mendampingi masyarakat dalam mencapai kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Bagi siapa pun yang ingin memulai atau mengembangkan usaha, menjadi nasabah BNI bukan hanya pilihan cerdas, tetapi juga langkah nyata menuju masa depan yang lebih sejahtera.
Sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap program ketahanan pangan nasional, BNI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp14,3 triliun hingga akhir 2024. Penyaluran ini menyasar lebih dari 128.000 debitur yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Jumlah tersebut mencakup 43% dari total portofolio KUR BNI yang tercatat mencapai Rp33,2 triliun per Desember 2024.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menegaskan bahwa BNI memiliki komitmen kuat untuk terus memperkuat ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan. “BNI berkomitmen memperkuat ekosistem UMKM di sektor pangan sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap program prioritas pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujar Okki dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/4/2025).
Demi menjangkau lebih banyak pelaku usaha, BNI menyediakan pengajuan KUR baik secara langsung melalui jaringan kantor cabang maupun secara daring di laman resmi https://kreditkecil-program.bni.co.id. KUR ini ditawarkan dengan bunga ringan dan persyaratan yang disesuaikan dengan kondisi serta kemampuan UMKM. Pilihan skema pembiayaan pun cukup variatif, mulai dari KUR Supermikro dengan plafon hingga Rp10 juta, KUR Mikro antara Rp10 juta hingga Rp100 juta, KUR Kecil dengan plafon Rp100 juta hingga Rp500 juta, serta KUR PMI untuk pembiayaan hingga Rp100 juta.
Menariknya, untuk pembiayaan dengan plafon sampai Rp100 juta, BNI memberikan kemudahan berupa tidak diwajibkannya agunan tambahan. Ini memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi pelaku usaha kecil untuk berkembang dan memperluas jangkauan bisnis mereka.
Tak hanya menyalurkan kredit, BNI juga aktif berperan dalam program yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) berupa transformasi kelembagaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi. Tujuan program ini adalah menjadikan koperasi sebagai penyalur pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran dan efektif langsung ke tangan petani.
“BNI siap menyediakan pembiayaan modal kerja kepada Gapoktan yang telah bertransformasi menjadi koperasi, sehingga mampu berperan dalam distribusi pupuk bersubsidi serta pengembangan usaha lainnya,” tambah Okki.
Melalui langkah ini, BNI ingin memastikan bahwa petani dan pelaku usaha kecil memiliki posisi yang kuat dalam rantai pasok pangan nasional. Selain memperkuat ekosistem industri agro, strategi ini juga selaras dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, berdaulat, dan berkeadilan.