Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Mandiri Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada hari ini di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan. Salah satu agenda utama yang dibahas adalah persetujuan penggunaan laba bersih, termasuk pembagian dividen kepada pemegang saham.Bisnis.com
Berdasarkan data historis, Bank Mandiri secara konsisten membagikan dividen dengan rasio sekitar 60% dari laba bersih konsolidasi dalam lima tahun terakhir. Untuk Tahun Buku 2019, dividen yang dibagikan mencapai Rp16,48 triliun dari laba bersih Rp28,45 triliun. Pada Tahun Buku 2020, dividen sebesar Rp10,27 triliun dibagikan dari laba bersih Rp18,39 triliun. Tahun Buku 2021 mencatat dividen Rp16,81 triliun dari laba Rp30,55 triliun, dan Tahun Buku 2022 sebesar Rp24,70 triliun dari laba Rp44,95 triliun. Sementara itu, Tahun Buku 2023 dividen yang dibagikan mencapai Rp33,03 triliun dari laba bersih Rp60,05 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, sebelumnya menyatakan bahwa perseroan akan mempertahankan rasio dividen seperti tahun-tahun sebelumnya. “Bank Mandiri telah mempertahankan rasio dividen sekitar 60 persen dalam lima tahun terakhir, sesuai dengan arahan pemerintah sebagai pemegang saham utama,” ujar Darmawan dalam paparan kinerja kuartal IV 2024.
Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp55,8 triliun, tumbuh 1,31% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp55,06 triliun. Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp1.671 triliun, meningkat 19,5% secara tahunan, didorong oleh segmen wholesale yang mencapai Rp913 triliun atau naik 25,5%. Total aset Bank Mandiri juga meningkat 11,63% menjadi Rp2.427,22 triliun pada akhir 2024.
Dengan mempertahankan rasio dividen pada level 60%, diperkirakan dividen yang dibagikan untuk Tahun Buku 2024 mencapai Rp33,46 triliun dari total laba bersih. Besaran dividen per lembar saham atau dividend per share bank berkode emiten BMRI ini mencapai kisaran Rp353,95, naik 33% secara year on year (YoY). (*)