JAKARTA, EKOIN.CO – Pada Senin (24/2/2025), Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Dana Abadi Nasional terbaru Indonesia, Danantara Indonesia, dalam sebuah upacara megah di Jakarta. Dana ini diharapkan mengelola lebih dari $900 miliar aset untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8%, naik dari sekitar 5% saat ini. Danantara akan beroperasi secara terpisah dari Lembaga Pengelola Investasi Indonesia yang sudah ada sebelumnya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengumumkan bahwa Rosan Roeslani akan menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara. Rosan akan didampingi oleh Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO). Dalam konferensi pers di kompleks Istana, Hasan menyatakan, “Nanti Danantara akan dipimpin oleh Bapak Rosan Roeslani, nanti akan dibantu oleh Bapak Pandu Sjahrir, akan dibantu juga oleh Bapak Dony Oskaria.”
Hasan menjelaskan bahwa Danantara akan memiliki dua unit utama: holding operasional dan holding investasi. Dony Oskaria akan memimpin holding operasional, sementara Pandu Sjahrir akan memimpin holding investasi. Selain itu, Presiden Prabowo telah menunjuk Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara dan Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.
Hasan menambahkan bahwa peresmian Danantara merupakan hadiah untuk ulang tahun ke-80 Republik Indonesia pada tahun 2025. Dengan adanya Danantara, seluruh kekayaan bangsa Indonesia akan dikonsolidasikan. “Danantara Indonesia adalah solusi strategis dan efisien untuk mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara,” ujar Presiden Prabowo, seperti dilansir dari Reuters.
Dalam tahap awal investasinya, Danantara akan mengalokasikan $20 miliar ke lebih dari 20 proyek di sektor pengolahan nikel, bauksit, dan tembaga, pengembangan kecerdasan buatan, kilang minyak, energi terbarukan, serta produksi pangan. Presiden Prabowo menegaskan komitmennya terhadap transparansi dalam pengelolaan dana ini, dengan menyatakan bahwa Danantara dapat diaudit kapan saja oleh siapa pun karena dimiliki oleh rakyat.(*)