JAKARTA, EKOIN.CO – Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menekankan pentingnya langkah cepat tim ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto guna mengantisipasi dampak kebijakan tarif impor tambahan dari AS. Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (4/4/2025), menyusul pengumuman kebijakan Presiden Donald Trump yang memberlakukan tarif baru sebesar 32% untuk produk impor, termasuk dari Indonesia.
Menurut Misbakhun, langkah awal pemerintah dengan mengirim tim khusus untuk lobi ke AS patut diapresiasi. Namun, ia mendorong upaya lebih masif melibatkan seluruh pemangku kepentingan. “Konsolidasi itu perlu melibatkan para pemangku kepentingan lainnya. Bagaimana pun pemerintah harus tetap berhati-hati dalam menghitung untung rugi kebijakan tarif baru di AS pada kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.
Data yang diungkap Misbakhun menunjukkan, ekspor Indonesia ke AS pada 2024 mencapai USD26,4 miliar atau 9,9% dari total ekspor nasional. Sektor terdampak utama meliputi tekstil, garmen, alas kaki, minyak sawit, dan elektronik. “Industri-industri tersebut akan mengalami tekanan pada harga mereka di pasar US yang menjadi lebih mahal karena terkena dampak tarif tambahan baru,” jelasnya.
Dampak kebijakan ini juga berpotensi memengaruhi APBN 2025. Misbakhun memprediksi penurunan laba perusahaan ekspor akan mengurangi penerimaan pajak. “Bisa jadi tekanan itu akan memengaruhi struktur laba mereka dan akan memberikan dampak pada pembayaran pajak mereka ke negara,” tambahnya.
Di sisi moneter, Misbakhun meminta Bank Indonesia (BI) bersiap menghadapi fluktuasi nilai tukar. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga, yang berpotensi memicu ketidakstabilan pasar. “Penurunan tingkat suku bunga The Fed akan menjadi pemicu ketidakpastian lagi sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi akan mengalami koreksi,” paparnya.
(Photo diambil dari CNBC Indonesia)