Jakarta -EKOIN.CO , 5 Maret 2025 – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan pada perdagangan Rabu (5/3) pagi. Rupiah tercatat berada di level Rp16.417 per dolar AS, naik 27 poin atau 0,17 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia cenderung bervariasi. Baht Thailand tercatat turun 0,09 persen, sedangkan won Korea Selatan menguat 0,21 persen. Di sisi lain, yen Jepang mengalami pelemahan sebesar 0,22 persen, sementara ringgit Malaysia menguat hingga 0,45 persen.
Tak hanya di Asia, mata uang utama negara-negara maju juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris tercatat turun 0,12 persen, euro Eropa melemah 0,13 persen, franc Swiss turun 0,16 persen, dan dolar Kanada mengalami penurunan signifikan sebesar 0,29 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menilai bahwa penguatan rupiah terjadi akibat tekanan terhadap dolar AS, yang dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi Amerika Serikat. Faktor utama yang berkontribusi adalah kebijakan Presiden Donald Trump yang memberlakukan tarif impor tinggi terhadap China, Meksiko, dan Kanada.
“Kenaikan tarif ini bisa menimbulkan perang dagang yang artinya bisa menyusutkan perdagangan global sehingga bisa mengganggu perekonomian negara-negara emerging markets,” ujar Ariston.
Meski mengalami penguatan, mata uang negara berkembang atau emerging markets tetap berpotensi melemah terhadap dolar AS. Hal ini disebabkan oleh statusnya sebagai aset berisiko di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Ariston memperkirakan bahwa pergerakan rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS, bergantung pada sentimen pasar dan dinamika kebijakan ekonomi global.