Kediri, EKOIN.CO-Sebanyak 123 orang diamankan polisi terkait kerusuhan dan kebakaran yang melanda gedung DPRD Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kerusuhan ini melibatkan massa dari berbagai usia, termasuk pelajar SMP hingga SMA, sehingga menarik perhatian publik karena besarnya jumlah yang terlibat dalam insiden tersebut. Ikuti berita terkini di WA Channel EKOIN.
Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, menjelaskan bahwa seluruh orang yang diamankan masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Kediri. Mereka diperiksa untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan masing-masing dalam aksi yang berujung kerusuhan itu.
Menurut Bramastyo, massa aksi terdiri dari orang dewasa dan remaja, dengan sebagian besar di antaranya merupakan pelajar. “Ada 123 massa aksi dari berbagai umur yang kami amankan di Mapolres Kediri. Saat ini mereka masih diperiksa untuk dimintai keterangan terkait perannya dalam aksi tersebut,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Pemkab Kediri.
Ratusan Orang Terlibat Kerusuhan
Kerusuhan di gedung DPRD Kabupaten Kediri berawal dari aksi unjuk rasa yang berkembang menjadi bentrokan. Situasi semakin memanas hingga berujung pada kebakaran yang menghanguskan sebagian bangunan gedung dewan tersebut.
Petugas kepolisian segera bertindak cepat untuk meredam situasi. Penangkapan terhadap ratusan orang ini dilakukan demi menjaga kondusivitas serta mencegah meluasnya kericuhan ke titik-titik lain di wilayah Kediri.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik aksi massa yang berujung pada insiden serius tersebut. Aparat menekankan bahwa proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan berlaku terhadap mereka yang terbukti melanggar.
Pemeriksaan dan Proses Hukum
Dalam pemeriksaan, polisi fokus pada identifikasi aktor-aktor utama yang memicu kerusuhan. Peran masing-masing orang akan dipetakan, apakah sebagai peserta pasif, pelaku kerusakan, atau bahkan provokator.
Kehadiran pelajar dalam kerusuhan menjadi sorotan khusus. Aparat akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan pembinaan lebih lanjut kepada siswa yang terlibat.
Selain itu, polisi menekankan pentingnya pendekatan preventif agar kejadian serupa tidak terulang. Edukasi masyarakat, terutama generasi muda, dinilai sebagai langkah strategis untuk mencegah keterlibatan dalam aksi anarkis.
Pihak kepolisian juga mengingatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan cara damai dan tertib. Hal ini guna menjaga keamanan bersama serta menghindari kerugian yang lebih besar, baik secara material maupun sosial.
Gedung DPRD Kabupaten Kediri kini masih dalam penjagaan ketat aparat keamanan. Investigasi terhadap penyebab kebakaran dan potensi kerugian material masih berlangsung.
Insiden ini menjadi catatan penting bagi aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk lebih waspada serta meningkatkan kesadaran hukum dalam setiap bentuk aksi massa.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v